Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2016, 20:07 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Makan banyak serat, itulah mantra yang terus digaungkan para ahli kesehatan. Orang dewasa seharusnya makan 20-30 gram serat dari lima porsi buah dan sayur setiap hari tetapi tidak semuanya bisa memenuhi anjuran itu.

Kita lebih memilih junk food dan lemak serta setumpuk camilan manis di kulkas, alih-alih menyediakan sayur dan buah segar. Di sekitar kita juga terlalu banyak makanan olahan yang sudah kehilangan banyak unsur serat. Coba saja bandingkan roti putih dengan roti gandum utuh.

Serat membantu menyehatkan pencernaan dan buah sayur memberi kita enzim dan nutrisi vital untuk kehidupan. Mungkin Anda sudah tahu hal ini. Tapi, tahukah Anda apa yang bisa terjadi pada tubuh saat kita kekurangan serat?

1. Wasir dan konstipasi
Mungkin Anda pernah melihat iklan suplemen serat dengan adegan model yang merasa tidak nyaman akibat susah BAB. Material tumbuhan di dalam tubuh Anda yang tidak bisa dicerna akan membantu membentuk kotoran sehingga mudah Anda keluarkan.

Kekurangan serat berarti perut Anda menjadi tidak nyaman. Benar-benar tidak nyaman, kembung dan sakit akibat konstipasi. Orang yang kekurangan serat juga berisiko besar terkena wasir akibat susah BAB.

Tak apa mengonsumsi suplemen serat sesekali saat Anda memerlukannya, tapi tetap yang terbaik adalah serat alami dari tumbuhan.

2. Mudah lapar
Kekenyangan karena ayam panggang? Kecuali Anda melengkapinya dengan nasi merah atau kacang-kacangan, Anda akan kembali lapar satu atau dua jam kemudian.

Pola makan rendah serat, meski tinggi protein, akan membuat seseorang sering lapar. Serat dicerna oleh tubuh lebih lama dari nutrisi lainnya sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama. Hal ini juga baik buat mereka yang sedang dalam program penurunan berat badan.

3. Risiko penyakit jantung, naik
Sudah banyak studi menemukan, semakin tinggi serat pola makan Anda, semakin rendah risiko penyakit jantung yang mungkin Anda alami.

Serat tidak bisa dicerna tubuh dan kolesterol akan melekat padanya, kemudian keduanya akan keluar lewat pembuangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com