Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2016, 17:34 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi tidak benar di media sosial yang menyebut bahwa vaksin mengandung babi sehingga imunisasi disebut haram.

"Saya buka Twitter dan bahkan di WhatsApp ada yang menyebar isu bahwa imunisasi haram karena mengandung bahan yang haram. Saya tegaskan itu tidak benar," kata Bupati Anas kepada Kompas.com di sela acara pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Polio di Puskesmas Sumberberas, Muncar, Selasa (8/3/2016).

Ia juga menjelaskan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menyatakan bahwa imunisasi halal, dan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan para tokoh agama agar dalam ceramahnya menyelipkan pesan bahwa imunisasi itu halal.

Kegiatan imunisasi, menurut Anas, tidak sekadar kegiatan rutin, tetapi harus menjadi kampanye positif hidup sehat. Nantinya imunisasi ini bisa disinergikan dengan pendidikan bagi ibu hamil dan orangtua dalam mengasuh anak.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono menjelaskan, terdapat 119.041 anak berusia 0-59 bulan di Banyuwangi. Untuk memastikan semua anak balita mendapat imunisasi, kader posyandu akan melakukan penyisiran (sweeping) ke rumah-rumah yang menjadi sasaran.

"Untuk sweeping pada 16-18 Maret 2015," ujarnya.

Saat ini, cakupan anak balita yang sudah diberi vaksin polio di Banyuwangi pada 2015 mencapai 100 persen, meningkat dari tahun 2014 yang sebesar 95 persen. Sementara itu, cakupan semua imunisasi terhadap anak balita pada 2015 sebesar 98,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau