Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aneurisma, Salah Satu Penyebab Kematian Mendadak

Kompas.com - 27/03/2016, 16:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber NHS

KOMPAS.com - Ada peristiwa duka terjadi saat pelaksanaan doa novena sebelum Ibadat Jumat Agung di Gereja St. Maria Immakulata, Citra Garden, Jakarta Barat. Reynaldo Arvel, putra altar yang tengah bertugas saat berlangsung novena, tiba-tiba jatuh pingsan dan tak berapa lama kemudian meninggal dunia. Ada kabar, Reynaldo meninggal karena aneurisme.

Menurut kamus kesehatan, aneurisme adalah pelebaran abnormal atau penggelembungan bagian arteri akibat kelemahan pada dinding pembuluh darah. Aneurisme bisa terjadi di beberapa bagian tubuh yaitu otak, arteri besar jantung, otak, limpa, usus, belakang lutut.

Sampai sekarang, penyebab aneurisma belum diketahui secara pasti. Beberapa aneurisma terjadi sebagai kelainan lahir (kongenital) akibat cacat pada beberapa bagian dari dinding arteri. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok dapat meningkatkan risiko beberapa jenis aneurisma. Tekanan darah tinggi juga diduga berperan dalam aneurisma aorta perut.

Penyakit aterosklerosis (penumpukan kolesterol dalam arteri) juga dapat menyebabkan pembentukan beberapa aneurisma. Kehamilan sering dikaitkan dengan pembentukan dan pecahnya aneurisma arteri limpa.

 

Gejala aneurisma
Gejala dari kondisi ini berbeda-beda tergantung di mana letak terjadinya. Misalnya aneurisma aorta, biasanya tidak menimbulkan gejala di awal. Gejala baru muncul saat aneurisma semakin besar.

Pada aneurisma aorta perut, gejala meliputi rasa nyeri dan denyutan di perut. Rasa ini menusuk sampai punggung dan biasanya bersifat menetap. Jika sampai terjadi pendarahan hebat, penderitanya bisa syok. Kadang, pada tahap gejala, denyut jantung terasa lebih cepat.

Seperti aneurisma lainnya, aneurisma otak jarang menyebabkan gejala apapun kecuali pecahnya pembuluh darah. Pecahan atau kebocoran baru akan menimbulkan gejala nyata, jika pecahan itu sudah besar atau menekan jaringan dan saraf di dalam otak. Gejala-gejala yang mungkin muncul adalah:

1. Gangguan visual - seperti kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda
2. Nyeri di atas atau di sekitar mata Anda
3. Mati rasa atau kelemahan otot pada satu sisi wajah Anda
4. Kesulitan berbicara
5. Sakit kepala
6. Kehilangan keseimbangan
7. Kesulitan berkonsentrasi atau masalah dengan memori jangka pendek

Anda harus segera menemui dokter jika mengalami gejala aneurisma otak dan aneurisma lainnya. Meskipun sebagian besar aneurisma tidak akan pecah, tetap penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, termasuk di antaranya adalah kematian mendadak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau