Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2016, 21:53 WIB
Lily Turangan

Penulis

Awalnya, saat berhubungan seks mungkin terasa menyenangkan. Tapi setelahnya? Dalam sebuah penelitian, sekitar sepertiga dari wanita yang berpartisipasi dilaporkan mengalami kesedihan usai berhubungan seks. Mungkin diakibatkan adanya penyesalan atau perasaan dipaksa. Hingga saat ini, peneliti tidak dapat menjelaskannya secara pasti.

 

 

4. Seks mengurangi rasa sakit

Jangan melewatkan seks ketika Anda memiliki sakit kepala. Penelitian menunjukkan bahwa melakukan perbuatan bisa meringankan gejala Anda.

Tahun 2013 lalu, sebuah penelitian di Jerman mengungkapkan bahwa 60% dari peserta yang memiliki migrain dan 30% dari penderita cluster sakit kepala yang berhubungan seks selama sakit kepala dilaporkan merasa terbantu secara parsial atau total.

Penelitian lain menemukan bahwa wanita yang dirangsang area G spotnya memiliki peningkatan dalam menahan sakit.

"Butuh stimulus nyeri yang lebih besar bagi mereka untuk merasakan sakit," kata Beverly Whipple, PhD, seorang profesor Emeritus di Rutgers University yang telah melakukan penelitian pada topik ini.

Whipple tidak belajar mengapa ini bisa terjadi, namun para peneliti lain mengaitkan efeknya dengan oksitosin. Hormon yang membantu tumbuhnya ikatan kuat antara ibu dan bayi dan yang juga memiliki sifat menghilangkan nyeri.

 

 

5. Seks dapat menghapus memori

Setiap tahun, sekitar 7 dari 100.000 orang mengalami "amnesia transient global". Yakni, ketika seseorang secara tiba-tiba kehilangan memori sementara waktu, yang tidak dapat dikaitkan dengan kondisi neurologis lainnya.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh seks yang kuat, serta stres emosional, rasa sakit, cedera kepala ringan, dan prosedur medis.

Kondisi lupa yang berlangsung beberapa menit atau beberapa jam tidak dapat membentuk kenangan baru atau mengingat peristiwa yang baru terjadi. Untungnya, kondisi ini tidak membawa efek jangka panjang.

 

 

6. Seks meningkatkan memori Anda

Sebuah studi ditahun 2010 menemukan bahwa, dibandingkan dengan tikus yang diizinkan one-night stand, hewan pengerat yang terlibat dalam seks "kronis" (sekali sehari selama 14 hari berturut-turut) lebih banyak menumbuhkan neuron di hippocampus, suatu wilayah otak yang berhubungan dengan ingatan.

Temuan itu didukung oleh penelitian kedua, juga pada tikus. Penelitian ini masih harus dilanjutkan untuk melihat apakah seks teratur juga memiliki efek yang sama pada manusia atau tidak.

 

 

7. Seks menenangkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com