Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2016, 12:45 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com — Anda mungkin tidak akan ragu-ragu untuk libur jika sedang flu. Namun, akankah Anda mengambil hari libur ketika tingkat stres Anda sudah nyaris melewari batas? Banyak dari kita menjawab tidak.

Dalam hasil sebuah survei tahun 2011 oleh American Psychological Association, dari 1.546 responden, sekitar sepertiga di antaranya mengatakan, mereka biasanya merasa tegang atau stres selama hari kerja.

Meskipun hampir semua orang membutuhkan istirahat sesekali, banyak yang jarang mengambil hari libur karena mereka khawatir orang lain akan memandang rendah mereka. Demikian menurut Paula Davis-Laack, PhD, penulis buku Addicted to Busy.

Stres tingkat tinggi tidak hanya akan menyebabkan kelelahan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah perut, sulit tidur, sakit kepala, dan banyak lagi,  menurut ulasan para peneliti dari University of South Florida pada 2011.

Bagaimana Anda tahu kapan Anda telah mencapai titik puncak stres dan jenuh dan sudah harus pergi berlibur? Inilah tanda-tandanya.

 

1. Setiap masalah kecil berubah menjadi masalah besar

"Ada hari-hari ketika Anda merasa seperti orang termalang di dunia dan ini membuat Anda mudah tersinggung," kata Paula Davis-Laack.

"Pada hari-hari seperti itu, Anda harus mencoba untuk menjaga perspektif yang benar. Tentu, gangguan akan selalu muncul, tetapi tidak semua masalah ada di level 10, yang harus Anda anggap sangat genting" katanya.

Jika Anda mudah marah dan membesarkan masalah kecil terhadap rekan kerja atau klien, mungkin itu karena Anda tidak memanfaatkan waktu cuti untuk bersantai atau berlibur.

 

2. Anda mulai membuat banyak kesalahan

"Stres kronis adalah penyebab paling umum dari kesalahan kerja, dan itu pertanda bahwa Anda mungkin perlu untuk mengambil langkah mundur," kata Davis-Laack.

Hasil studi menunjukkan bahwa ketika dokter dan apoteker stres atau memiliki beban kerja yang berat, mereka rentan membuat kesalahan yang serius dan dapat berpotensi fatal bagi pasien.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+