Orang lain mungkin melihat bahwa Anda sedang stres sebelum Anda menyadarinya. Jika rekan kerja Anda tetap mendekat untuk mengatakan, "Kau tampak lelah," atau bertanya, "Apakah ada yang salah?" maka itu bisa menjadi tanda bahwa stres Anda, kata Davis-Laack, telah begitu jelas terlihat oleh seisi kantor.
Tanda lainnya, Anda rewel dan orang lain jadi menjaga jarak lebih dari biasanya. Jika itu yang terjadi, Anda mungkin perlu waktu off lebih dari satu atau dua hari.
Andrew Shatte, PhD, seorang psikolog yang turut membantu menulis meQuilibrium: 14 Days to Cooler, Calmer, and Happier merekomendasikan Anda untuk memiliki waktu santai setiap hari di sela pekerjaan, seperti berjalan-jalan atau santai sambil minum kopi.
4. Anda menjadi sinis
Semuanya membosankan bagi Anda, tidak menggairahkan, dan Anda tidak dapat berpikir positif tentang perusahaan tempat Anda bekerja.
Pikiran-pikiran sinis yang mulai meresap di otak Anda mungkin menjadi tanda bahwa Anda kelelahan. Cobalah untuk melawannya sesegera mungkin.
Jika Anda memiliki percakapan menjengkelkan dengan seseorang di kantor, segera pergi dan jalin percakapan menyenangkan dengan teman yang lain. Imbangi hal negatif dengan yang positif, dan emosi Anda akan lebih baik.
5. Semuanya terasa menyakitkan
Sakit punggung, sakit kepala, dan mata tegang. Semua kondisi yang menyakitkan tubuh ini adalah pemberitahuan halus bahwa Anda perlu hari libur.
Menurut salah satu pengamatan tahun 2011 dari University of South Florida tentang stres di tempat kerja, beban kerja yang berat, lingkungan negatif, dan hambatan yang mencegah orang menyelesaikan tugas-tugas mereka berkaitan erat dengan masalah kesehatan karyawan.
Para peneliti mengatakan bahwa ketika orang menemukan diri mereka dalam situasi stres, tubuh mereka melepaskan zat kimia yang memicu peradangan dan meningkatkan sensitivitas mereka terhadap rasa sakit.
6. Perut Anda tidak enak
Sakit kepala bukanlah satu-satunya tanda fisik kelelahan mental. Perut kram dan kembung mungkin bisa menjadi indikator lainnya. "Beberapa orang mengatakan, mereka lebih cenderung memiliki masalah perut dan masalah pencernaan ketika merasa stres," kata Davis-Laack.
Stres dapat menyebabkan perubahan keseimbangan bakteri yang berada di usus kita, yang bisa membuat kita lebih rentan terhadap gangguan perut.
Sebuah hasil studi dalam Journal of Nervous & Mental Disease 2010 menunjukkan bahwa orang dengan gangguan gastrointestinal cenderung memiliki stres kronis daripada mereka yang tidak stres.