TANYA:
Selamat siang dok, saya ingin bertanya tentang perbedaan pemeriksaan gula darah biasa (puasa) dengan pemeriksaan HbA1C. Mengapa saya diharuskan periksa HbA1C oleh dokter saya, katanya sih lebih akurat. Saya mengidap diabetes dan rutin minum obat. Kadar gula darah juga tidak terlalu tinggi 140. Tapi memang saya menderita hipertensi.
Yang kedua, apa tidak berbahaya bagi ginjal saya dok setiap hari harus minum obat diabetes dan hipertensi. Kalau penyakit saya terkontrol boleh tidak saja jeda minum obat dulu dan menggantinya dengan obat herbal.
Atikah (47), Bekasi
JAWAB:
Saudara Atikah yang terhormat di Bekasi
Menjawab pertanyaan Saudari tentang perbedaan gula darah puasa dengan HbA1c, dengan sederhana dapat Saya sampaikan bahwa gula darah puasa menunjukkan kadar gula darah sesaat, atau waktu itu, yang terukur dalam darah setelah puasa 8 jam.
Sedangkan HbA1c menunjukkan kadar gula darah rata-rata dalam 2-3 bulan. Jadi, memang pemeriksaan HbA1c ini lebih baik, lebih akurat karena menggambarkan kadar gula darah dalam waktu yang cukup lama, 2-3 bulan. Semakin baik kadar HbA1c ini maka semakin kecil pula risiko komplikasi diabetes melitus yang sering mengancam penderita diabetes melitus.
Pendekatan pertama pengobatan diabetes melitus tipe 2, teruatama penderita yang obesitas adalah dengan diet dan perubahan gaya hidup seperti olahraga. Bila dengan diet dan olahraga gula darah belum terkontrol dengan baik, baru diberikan obat-obat medikamentosa.
Saya tidak tahu apakah saudari sebelumnya sudah menjalani diet, olahraga, dan apakah saudari berat badannya normal atau obes. Kalau memang saudari sudah menjalani diet, olahragaa, tetapi gula darah tetap belum terkontrol, maka obat-obatan harus diberikan.
Tentang kekhawatiran komplikasi obat-obatan yang dikonsumsi, terutama terhadap ginjal, selagi diberikan oleh dokter yang berkompeten dan di bawah pengawasannya, biasanya tidak masalah. Dan, perlu diingat bahwa gula darah, tekanan darah yang tinggi, yang tidak terkontrol merupakan ancaman yang lebih berbahaya dibandingkan dengan kemungkinan komplikasi obat-obatan yang saudari takutkan.
"Boleh jeda makan obat, kalau gula darah Saya terkontrol?" Pertanyaan yang agak sulit Saya jawab, karena Saya tidak tahu riwayat perjalanan penyakit saudari sebelumnya dan juga tidak tahu keadaan fisik saudari secara keseluruhan sekarang. Saran Saya, lebih baik saudari langsung tanyakan ke dokter yang selama ini merawat saudari.
Terimakasih, semoga bermanfaat
Wassalam
Irsyal Rusad
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.