Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Kafein, Melancarkan BAB hingga Menambah Energi

Kompas.com - 16/06/2016, 17:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Banyak dari kita sudah tahu efek stimulatif kafein terhadap otak kita. Namun, tak semua orang sadar ada dampak lain kafein terhadap bagian lain dari tubuh kita. Berikut adalah efek mengonsumsi kafein terhadap kesehatan.


Kebiasaan ke Toilet
Kafein memiliki diuretik dan efek pencahar yang akan membuat Anda keluar masuk toilet lebih dari setengah waktu Anda.

Sifat diuretik kafein menyebabkan kita mengeluarkan cairan lebih dari jika kita minum air putih. Efek diuretik kafein, sebagian besar tergantung pada seberapa banyak yang Anda konsumsi. Misalnya, jika Anda hanya mengonsumsi tiga mg kafein, sama sekali tidak ada efek diuretik yang akan Anda rasa.

Anda akan buang air kecil seperti biasa. Tapi, jika Anda mengonsumsi lebih besar seperti 95-200mg maka efek itu sudah pasti akan terasa.

Jurnal ASAP Science menjelaskan, bahwa kelenjar pituitari yang kita miliki bertugas mengontrol pelepasan hormon anti-diuretik (ADH). Dalam keadaan normal, ADH akan berjalan ke ginjal dan merangsang retensi air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Kafein menghambat pelepasan ADH, sehingga lebih sedikit air yang diserap oleh tubuh. Walhasil, Anda jadi lebih sering berkemih.

Kafein termasuk kelompok bahan kimia yang disebut xianthine, yang bersifat memblokir reabsorpsi natrium. Ketika ini terjadi, alih-alih kembali ke aliran darah, natrium tetap berada di dalam cairan urin.

Selain meningkatkan dorongan untuk buang air kecil, kafein juga membuat kita ingin BAB. Para ilmuwan belum yakin mengapa. Ada teori yang mengatakan, bahwa kafein memengaruhi jaringan yang melapisi perut dan usus halus.

Ada juga yang berpendapat, bahwa kafein meningkatkan pelepasan hormon yang mengontrol kegiatan usus besar.

Selain itu, kafein juga mengubah tekstur kotoran yang kita keluarkan, membuatnya lebih mudah dikeluarkan. Seperti yang sebelumnya kita pelajari, kafein mencegah tubuh reabsorpsi cairan. Hal ini dapat mengakibatkan diare jika Anda tidak hati-hati dengan asupan kafein Anda!


Kafein dan Olahraga

American College of Sports Medicine menemukan, bahwa kafein mampu meningkatkan kinerja fisik dengan meningkatkan pelepasan adrenalin ke dalam darah.

Proses ini, pada gilirannya, akan merangsang pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak dan/atau otot rangka. Hal ini akan menciptakan lemak ekstra di awal sesi latihan. Lemak ekstra ini, dapat berfungsi sebagai cadangan energi ekstra untuk digunakan kemudian dalam latihan.

ACSM menyimpulkan, bahwa konsumsi 3-9mg kafein perkilogram berat badan dapat memperpanjang daya tahan atlet menjadi sekitar lima menit lebih lama.

Namun, kafein bukan pilihan sumber energi terbaik bagi pelaku olahraga. Pasalnya, kafein bisa merusak refleks dan memerlambat reaksi atlet. Konsumsi hanya enam mg kafein perkilogram berat badan, mampu secara signifikan memperpanjang waktu refleks atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau