Edi mengatakan, di RS Dharmais dibuat seperti keluarga dalam satu rumah. Para dokter dan perawat harus bersikap ramah pada semua pasien tanpa membedakan mereka kelas VIP atau kelas tiga. Menurut Edi, tenaga medis di rumah sakit memang sudah seharusnya bertugas untuk melayani sepenuh hati, bukan meminta dilayani.
"Saya selalu tekankan ke perawat jangan pernah marah sama pasien," kata dia.
Bahkan, anak-anak punya sebutan "Drakula" untuk tenaga medis dari patologi klinik yang rutin menyuntik anak-anak untuk melakukan pemeriksaan darah.
Cara ini berhasil membuat anak-anak tak takut ketika ingin disuntik. Tenaga medis juga didukung obat anestesi yang membuat anak-anak tak merasa sakit ketika diambil darahnya maupun sumsum tulang.
Memerhatikan aspek psikologi dan sosial pada pasien kanker anak sangat penting. Berdasarkan penelitian Wake Forest University, jika anak stres, maka kemoterapi yang mereka jalani tidak akan efektif.
Untuk itu menciptakan bangsal anak yang bersahabat, menjadikan anak penuh semangat dan tawa bahagia dapat membantu proses penyembuhan kanker.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.