Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2016, 18:52 WIB
Lily Turangan

Penulis

"Para dokter kebidangan dan kandungan telah banyak menyaksikan hal ini, dengan derajat ketidakseimbangan yang berbeda-beda. Ovarium polikistik dapat menyebabkan Anda tidak datang bulan atau menstruasi tidak teratur," ujar Dweck.

Gejala PCOS lain di antaranya adalah pertumbuhan rambut di tempat-tempat yang tidak wajar bagi wanita seperti wajah dan dada, kesulitan menurunkan berat badan, dan menimbulkan masalah kesuburan. Dokter dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini.


Penyakit Kronis Seperti Celiac

Penyakit celiac mengacu pada kondisi intoleransi gluten. "Setiap gangguan kesehatan kronis yang tidak diobati atau tidak terdiagnosis adalah stressor bagi sistem kerja tubuh dan dapat menyebabkan periode menstruasi terhambat.”

Untuk mengetahui apakah Anda menderita intoleransi gluten, minta tolong kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan.


Metode KB pilihan Anda

Periode menstruasi tidak teratur atau tidak datang sama sekali bisa jadi merupakan efek samping dari tindakan yang Anda lakukan untuk menghindari kehamilan.

"Beberapa jenis pil KB dosis rendah bisa menyebabkan kurangnya menstruasi dan ini tidak berbahaya," kata Dweck.

Hal yang sama berlaku untuk metode KB lainnya seperti IUD hormonal, implan, atau suntikan. Periode menstruasi akan kembali teratur begitu Anda sudah berhenti menggunakan alat KB yang menyebabkan gangguan periode haid.


Menopause dini

Ketika seorang wanita yang berusia di bawah 40 mengalami penurunan kadar hormon kewanitaan secara signifikan, mereka dapat mengalami menopause dini, yang juga dikenal dengan sebutan kegagalan ovarium prematur.

Seiring dengan berkuranganya kuantitas haid, tanda-tanda lain menopause dini adalah hot flashes, berkeringat di waktu malam, dan vagina menjadi kering.

Berkonsultasilah dengan dokter kebidanan dan kandungan jika menurut Anda, Anda mengalami menopause dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com