Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos dan Fakta Penting Seputar "Human Papillomavirus" atau HPV

Kompas.com - 09/08/2016, 07:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com — Human papillomavirus, atau HPV, adalah virus menular seksual yang banyak mendapatkan perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini. HPV memicu risiko berkembangnya jenis kanker tertentu.

Untungnya, sudah ada vaksin yang bisa kita andalkan untuk mencegah konsekuensi kesehatan yang disebabkan oleh HPV ini.

Meski namanya semakin lama semakin terkenal, pengetahuan banyak orang mengenai HPV masih sering bercampur dengan mitos yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk meluruskan hal tersebut, simaklah paparan mitos vs fakta HPV di bawah ini.


Hanya orang-orang tertentu saja yang berisiko terkena HPV

Seperti halnya penyakit menular seksual lainnya, HPV juga tak mengenal diskriminasi. Meski memakai kondom bisa mengurangi risiko penularan, faktanya, banyak sekali pria dan wanita, yang aktif secara seksual, pernah terpapar HPV setidaknya sekali seumur hidupnya. Akan tetapi, hanya jenis HPV tertentu yang menimbulkan gejala seperti kutil kelamin, mulut, dan anus.


Kutil kelamin meningkatkan risiko kanker

Ada banyak jenis HPV, setidaknya ada 100 strain yang berhubungan, dan 40 di antaranya dapat menjadi penyakit menular seksual. Beberapa strain bisa memicu tumbuhnya kutil, terutama pada orang yang keimunan tubuhnya lemah. Beberapa strain mampu mengubah susunan sel kita yang artinya bersifat kanker.

Kabar buruknya, kita semua berisiko tertular lebih dari satu jenis strain HPV, dan menurut hasil studi, hal itu diperkirakan terjadi pada hampir 50 persen kasus HPV.


HPV hanya meningkatkan risiko kanker serviks

Lebih dari 12 jenis HPV yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker dan 70 persen kasus kanker serviks secara langsung terkait dengan infeksi HPV tipe 16 dan 18.

Namun, jika jenis HPV ini bersarang di bagian lain tubuh, seperti anus, mereka bisa meningkatkan risiko kanker di bagian tubuh tempat mereka bersarang.

Yang paling sering adalah HPV yang menyebabkan kanker serviks, serta juga dapat menyebabkan kanker mulut, tenggorokan, anus, vagina, dan kanker penis.


Vaksin HPV hanya untuk remaja putri

Ketika baru kali pertama dirilis pada 2006, vaksin HPV hanya dianjurkan untuk remaja putri. Tahun-tahun belakangan ini, beberapa organisasi kesehatan, seperti  Centers for Disease Control and Prevention dan The American Cancer Society, juga merekomendasikan vaksin HPV untuk remaja putra.


Vaksin tidak terlalu berguna mencegah penularan HPV

Hasil studi di bidang pediatrik terbaru menunjukkan bahwa vaksin HPV bisa memangkas risiko infeksi empat jenis HPV penyebab kanker sebanyak 64 persen di kalangan remaja putri dan 34 persen di kalangan wanita usia 20-24 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau