KOMPAS.com - Timbunan lemak di perut barangkali merupakan jenis lemak yang paling bandel karena sulit dihilangkan. Walau begitu, sedikit lemak perut seharusnya tak perlu dikhawatirkan.
Secara umum ada dua jenis lemak perut. Pertama adalah lemak yang bercokol di antara otot dan kulit, yang disebut dengan lemak subkutan.
Tipe kedua adalah lemak yang ada di dalam perut dan menyelimuti organ dalam. Lemak internal ini yang paling berbahaya. Lemak tersebut berasal dari kebiasaan mengonsumsi makanan yang bersifat inflamasi dan kurang beraktivitas fisik.
Para ahli juga menyebutkan lemak sentral itu meningkatkan risiko penyakit diabetes, resistensi insulin, serta gangguan hormonal.
Bila lingkar pinggang Anda lebih besar dari panggul, atau perut Anda buncit, maka penyebabnya adalah lemak internal atau lemak sentral.
"Tetapi jika Anda merasakan lemak ada di atas otot, maka itu adalah lemak eksternal, dan pada wanita sedikit lemak subkutan itu diperlukan untuk menjaga keseimbangan hormonal," kata dokter Robin Berzin.
Lemak memang tak selalu jahat. Bahkan, lemak merupakan bahan bakar untuk membuat estrogen. Karena itu wanita yang terlalu kurus sering kali mengalami gangguan siklus menstruasi atau merasa kelelahan.
"Lemaknya memang tak selalu harus di perut, seharusnya memang lemak terdistribusi di seluruh tubuh," katanya.
Karenanya, menurut dia seharusnya seorang wanita tak perlu terobsesi untuk memiliki perut berbuku enam yang berisi otot saja.
Untuk menjaga agar lemak tidak berlebihan, jangan lupa melakukan aktivitas fisik dan mengurangi makanan bergula. Konsumsi serat dan juga lemak sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.