Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2016, 17:25 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Sejak tahun lalu, ada 900 kematian dan diperkirakan 494.000 kunjungan ruang gawat darurat akibat cedera yang berhubungan dengan sepeda.

Meskipun memakai helm saat bersepeda belum menjadi kebiasaan umum, namun menggunakan helm saat bersepeda dapat menurunkan risiko cedera otak traumatik berat hingga setengahnya, sebuah studi di AS menunjukkan.

Pengendara sepeda yang menggunakan helm juga berisiko kecil untuk meninggal akibat luka-luka dan kemungkinan mengalami retak atau patah tulang di daerah wajah berkurang, ketimbang mereka yang tidak memakai helm, peneliti melaporkan dalam American Journal of Surgery.

"Ini mirip dengan mengenakan sabuk pengaman, kata Dr Jerri Rose, seorang dokter darurat pediatrik di University Hospitals 'Rainbow Babies and Children Hospital di Cleveland, Ohio, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Mengenakan sabuk pengaman memang tidak menjamin 100 persen, bahwa Anda tidak akan mengalami kecelakaan, tetapi menurunkan risiko cedera dan kematian akibat kecelakaan tersebut."

Jutaan orang di Amerika gemar naik sepeda, tapi kurang dari setengah yang menggunakan helm saat bersepeda, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Menggunakan data National Trauma Data Bank dari American College of Surgeons, para peneliti menganalisis catatan dari 6.267 orang yang dirawat akibat perdarahan di dalam tengkorak setelah kecelakaan sepeda.

Lebih dari setengah dari pasien yang tidak mengenakan helm memiliki cedera otak traumatis parah dan 3 persen meninggal.

Para peneliti menemukan, bahwa orang yang memakai helm memiliki risiko 52 persen lebih rendah dari cedera otak traumatik berat yang parah, dibandingkan dengan pengendara tanpa helm, dan risiko 44 persen lebih rendah dari kematian.

Pengendara dengan helm juga memiliki kemungkinan 31 persen lebih rendah untuk mengalami retak atau patah tulang wajah. Selain itu, orang-orang yang mengenakan helm juga memiliki kemungkinan kecil untuk melakukan operasi otak.

Helm sepeda memang kurang melindungi patah tulang pada bagian bawah wajah, seperti hidung dan rahang, tapi bagian atas dari wajah, terutama di sekitar mata, akan sangat terlindungi.

"Menggunakan helm selalu kontroversial," kata rekan penulis studi Dr Asad Azim, seorang peneliti di departemen Bedah di Universitas Arizona di Tucson.

"Para kritikus berpendapat, bahwa helm sepeda tidak ada gunanya dan tidak melindungi pengendara ketika mengalami luka parah. Tapi, hasil penelitian mengatakan berbeda.”

Rose menambahkan, kuncinya adalah membiasakan diri sejak awal, terutama pada anak-anak dan remaja. Begitu anak mulai mengendarai sepeda mereka, mereka harus diajarkan untuk memakai helm. Ini harus menjadi kebiasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau