Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pria Gagal Bercinta karena "Mr P" Bengkok

Kompas.com - 23/08/2016, 21:14 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber The Mirror

KOMPAS.com — Meski jarang dibicarakan, ternyata cukup banyak pria yang terkena kondisi peyronie yang bisa mengganggu hubungan seksual. Di Inggris, setidaknya 1 dari 20 pria memiliki penyakit peyronie, dan 6 dari 10 pria mengalami depresi karena masalah ini.

Peyronie merupakan penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kolagen atau jaringan parut pada penis. Hal ini menyebabkan penis menjadi bengkok saat ereksi. Selain itu, Mr P juga terasa nyeri dan mengalami peradangan sehingga sangat mengganggu saat berhubungan seksual.

Banyak kasus peyronie tidak terungkap karena sangat sedikit pria yang datang untuk berobat ke dokter. Akibatnya, gangguan ini tidak pernah tertangani dengan baik. Padahal, dalam dunia medis saat ini, pengobatan peyronie tak perlu pembedahan terbuka.

Kondisi peyronie sering dianggap sebagai hal yang memalukan karena banyak pria gagal bercinta karena hal ini. Mereka pun jadi kurang percaya diri karena merasa kurang maskulin, dan kepuasan seksual menurun. Bukan tak mungkin jika mereka akhirnya akan mengalami depresi.

Peyronie yang membuat penis menjadi bengkok umumnya terjadi pada pria berusia 41-60 tahun. Penyebabnya hingga saat ini belum diketahui pasti. Namun, para ahli menduga, peyronie bisa terjadi akibat trauma pada penis, cedera saat berhubungan seksual, ataupun operasi.

Kekurangan vitamin E dan hal terkait genetis juga diduga sebagai faktor risiko dari peyronie. Menurut perkumpulan di Inggris yang peduli dengan masalah ini, peyronie tak cukup hanya diatasi dengan obat-obatan. Pasien juga butuh dukungan psikologis untuk meningkatkan kepercayan diri agar bisa kembali mendapat kepuasan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau