Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2016, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Tak perlu dipungkiri manfaat tidur yang berkualitas bagi kesehatan fisik dan mental. Tetapi, hal yang baik pun dapat berubah menjadi buruk bila dilakukan berlebihan. Termasuk soal tidur.

Hampir 30 persen orang dewasa termasuk dalam kelompok orang yang jam tidurnya panjang. Biasanya, semakin bertambah usia semakin bertambah jam tidur kita.

"Individu yang tidur lebih dari 10 jam setiap hari secara umum punya profil kesehatan yang buruk dibanding dengan mereka yang tidurnya 7 sampai 8 jam," kata Susan Redline, profesor kesehatan tidur dari Harvard.

Penelitian menunjukkan, orang yang tidurnya panjang, yaitu lebih dari 8 jam, biasanya memiliki kualitas tidur yang banyak.

Perlu diketahui pula bahwa walau durasinya panjang tapi biasanya mereka tidak tidur sepanjang malam. Dengan kata lain, kurang tidur dan kebanyakan tidur sama buruknya.

Berikut adalah beberapa masalah yang bisa terjadi bila tidur panjang jadi kebiasaan Anda.

- Penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di banyak negara. Menurut penelitian, tidur lebih dari 8 jam setiap malam meningkatkan risiko penyakit ini sampai 34 persen.

- Kegemukan
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur cenderung lebih gemuk. Walau begitu, ternyata juga ada kaitan antara kelebihan tidur dan berat badan berlebih. Menurut teori, tidur terlalu lama juga biasanya membuat waktu olahraga berkurang.

"Orang yang obesitas biasanya punya jam tidur yang panjang, dan jika Anda orang yang selalu tidur lebih dari 7 jam kemungkinan gemuknya pun lebih besar," kata Michael Irwin, M.D, profesor psikiatri.

- Penyakit diabetes
Kebanyakan tidur juga akan meningkatkan kadar gula darah. Dalam jangka panjang ini bisa memicu penyakit diabetes. Sekali lagi, gaya hidup kurang aktif dan kegemukan adalah faktor risiko penyebab penyakit ini.

- Sulit konsentrasi
Kaitan tidur dengan kemampuan konsentrasi memang sangat kuat. Durasi tidur yang pendek atau terlalu panjang sama-sama bisa menyebabkan kita sulit berkonsentrasi.

Menurut Irwin, fakta bahwa orang yang tidurnya panjang mengalami penurunan kemampuan fungsi harian dasar terkait dengan sering terjaga saat tidur. Bila kita bangun beberapa kali saat tidur malam, kualitas tidur pun menurun. Akibatnya, efek restoratif pada otak jadi berkurang.

- Kematian dini
Studi epidemiologi jangka panjang menyimpulkan bahwa orang yang tidurnya lama cenderung meninggal lebih cepat. Tidak ada yang tahu pasti penyebabnya, tapi inflamasi mungkin berperan besar. Lagi pula, siapa pun akan mengalami kematian dini jika menderita diabetes dan penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau