Mitos : Pil kontrasepsi menyebabkan kenaikan berat badan.
Fakta : Ketika baru mulai mengkonsumsi pil kontrasepsi, beberapa wanita kemungkinan merasa kembung. Tapi kondisi ini biasanya membaik seiring waktu. Banyak studi klinis tidak menemukan hubungan antara pil kontrasepsi modern dosis rendah dengan berat badan.
Salah satu penjelasan untuk kenaikan berat badan mungkin dirasakan bahwa banyak wanita mulai pil kontrasepsi ketika mereka masih muda, pada usia ketika tubuh mereka belum mencapai usia dewasa dan ketika kenaikan berat badan dianggap biasa.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah pil kontrasepsi, dimasukkannya sebuah progestin baru tertentu (hormon) memungkinkan perempuan untuk menghindari retensi air berkaitan dengan estrogen yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan edema.
Mitos : Pil kontrasepsi menyebabkan berhentinya menstruasi sama sekali.
Fakta : Beberapa wanita diresepkan pil kontrasepsi oleh dokter mereka untuk membantu mengatur siklus menstruasi mereka. Pil kontrasepsi pada awalnya dirancang untuk meniru siklus menstruasi alami seorang wanita.
Sementara beberapa pil kontrasepsi jenis baru dirancang untuk mengurangi atau menekan menstruasi sepenuhnya, kebanyakan pilihan pil kontrasepsi dosis rendah tidak menghentikan menstruasi dan bahkan dapat mengatur siklus menstruasi yang sangat baik. Namun, durasi dan volume perdarahan menstruasi dapat dikurangi.
Mitos : Wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi untuk waktu yang lama harus berhenti menggunakannya dan sesekali mengambil ”masa istirahat”.
Fakta : Tidak ada alasan yang merugikan bagi wanita yang sehat untuk mengambil masa istirahat dari penggunaan pil kontrasepsi. Pil kontrasepsi adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dari pilihan yang tersedia dan dengan mengambil masa istirahat akan meningkatkan risiko kejadian kehamilan yang tidak direncanakan apabila aktif secara seksual.
Mitos : Antibiotik mempengaruhi efektivitas pil kontrasepsi
Fakta : Kemanjuran kontrasepsi dan tingkat plasma oral kontrasepsi steroid tidak berubah jika diberikan dengan antibiotik yang umum diresepkan.
Mitos : Pil kontrasepsi tidak terlalu efektif
Fakta : Ketika dikonsumsi dengan benar dan konsisten, pil kontrasepsi adalah metode kontrasepsi dengan tingkat efektivitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan. Jika lupa minum pil, tingkat efektivitasnya menurun sekitar 8 persen.
Sering terjadi, pil kontrasepsi dikonsumsi hanya ketika hendak berhubungan seksual. Setelah itu tidak dikonsumsi lagi. Perlu diingat jika pil kontrasepsi bukan obat sakit kepala yang diminum ketika butuh. Perilaku seperti ini sangat mengurangi efektifitas pil kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Mitos : Mengonsumsi pil kontrasepsi pada usia diatas 40 tahun berisiko
Fakta : Pil kontrasepsi dapat dikonsumsi sampai seorang wanita mencapai masa menopause. Namun, apabila wanita perokok berusia lebih dari 35 tahun atau wanita dengan tekanan darah tinggi dan diabetes mengonsumsi pil kontrasepsi, dapat terjadi peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Mereka harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui metode kontrasepsi lain yang lebih cocok untuk kondisi kesehatan mereka.
Mitos : Pil kontrasepsi menyebabkan siklus haid berhenti
Fakta : Yang terjadi malah sebaliknya. Pil kontrasepsi dapat diresepkan untuk mengatur siklus menstruasi. Pil kontrasepsi juga dapat membantu mengurangi kram selama masa menstruasi dan membuat perdarahan menjadi lebih ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.