KOMPAS.com - Fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Sebagian besar wanita akan memilikinya di beberapa titik dalam hidup mereka.
Ada yang memiliki satu tumor, ada yang memiliki beberapa. Ukurannya juga berbeda-beda, ada yang sebesar benih apel hingga sebesar jeruk, demikian menurut Departemen Layanan Kesehatan Masyarakat AS.
Berikut adalah beberapa fakta lain yang perlu Anda ketahui tentang fibroid rahim.
1. Kelompok tertentu lebih mungkin untuk memiliki fibroid daripada yang lain.
Lebih dari 70 persen wanita akan mengembangkan risiko fibroid rahim di beberapa titik kehidupan mereka. Sedangkan gejalanya muncul hanya di sekitar 25 persen wanita, menurut Center for Uterine Fibroids, berdasarkan riset bersama antara Mayo Clinic dan Brigham and Women's Hospital.
Wanita kulit hitam memiliki risiko jauh lebih tinggi dibanding wanita bukan kulit hitam, kata Jessica Shepherd., asisten profesor klinis kebidanan dan kandungan di University of Illinois di Chicago.
Jika ibu, adik, nenek, atau saudara wanita memiliki fibroid, ini pun akan secara dramatis meningkatkan risiko Anda.
2. Fibroid tidak mengkhawatirkan.
Ini tidak mengkhawatirkan, kecuali jika mengganggu kehidupan sehari-hari. Ketika gejala fibroid muncul, mereka dapat menyebabkan masalah seperti darah haid keluar sangat banyak, perut kembung, inkontinensia, sembelit, atau aktivitas seks jadi menyakitkan.
"Fibroid dapat mengganggu kegiatan sehari-hari," kata Sheperd. "Jika tidak ada gejala, fibroid tidak berbahaya sama sekali."
3. Dapat memengaruhi kesuburan.
"Ini adalah salah satu hal yang membingungkan tentang fibroid," kata Sheperd lagi. "Apakah fibroid bisa memengaruhi kesuburan atau tidak, tergantung pada jumlah, lokasi, dan ukurannya."
Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat kepastian apakah fibroid Anda memang memengaruhi kesuburan atau tidak.
4. Anda tidak perlu histerektomi untuk menyembuhkan fibroid.
Jika anggota keluarga Anda pernah melakukan histerektomi fibroid, bukan berarti Anda perlu melakukannya juga.
Ada pilihan lain mengobati fibroid. Jika itu menyebabkan pendarahan berat, selain histerektomi, Anda juga bisa menggunakan metode KB hormonal seperti IUD.
Atau, untuk gejala lain, Anda dapat melakukan prosedur minim invasif dibandingkan histerektomi, seperti miomektomi (operasi pengangkatan fibroid) atau MyoSure, untuk menghilangkan jaringan mekanis fibroid.
5. Fibroid bisa kembali walau telah diangkat.
Sekitar 25 sampai 31 kasus fibroid muncul lagi setelah diangkat oleh dokter. "Perlu ada kerjasama yang baik antara Anda dengan dokter untuk mengatasi hal ini. Jika perlu, tak usah ragu meminta pendapat dokter lain," saran Sheperd.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.