Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuk Tak Kunjung Sembuh, Waspadai Penyakit Paru Kronik

Kompas.com - 17/11/2016, 09:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jangan anggap sepele jika mengalami batuk yang tak kunjung sembuh. Batuk-batuk tersebut bisa jadi gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang menyebabkan aliran udara dari paru-paru terhambat.

"Gejalanya PPOK batuk kronik, bisa tidak sembuh-sembuh lebih dari tiga minggu," ujar dr. Jamal Zaini, SpP (K) saat ditemui di RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (16/11/2016).

Batuk tersebut biasanya disertai dahak atau lendir. Tetapi ada juga yang mengalami batuk kering. Gejala lainnya yang sering muncul, yaitu sesak kronik. Pasien lebih mudah sesak napas dan berlangsung dalam waktu lama. Misalnya, baru berjalan 100 meter saja sudah terasa sesak, waspadai ada masalah pada paru.

Sayangnya, gejala sering kali muncul setelah sudah terjadi kerusakan paru. Gejala tersebut jangan diabaikan. Apalagi jika memiliki faktor risiko utama terserang PPOK, yaitu merokok. "Pasien PPOK. 90 persen adalah perokok," kata Jamal.

Merokok menyebabkan zat karsinogenik dalam kandungan tar masuk ke saluran napas. Secara perlahan, tar dapat merusak jaringan paru dan menyebabkan PPOK. Jamal mengatakan, kondisi paru pada pasien PPOK tidak bisa dikembalikan seperti semula jika paru-paru sudah rusak dan terjadi penurunan fungsi paru.

Selain pengobatan medis, yang bisa dilakukan pasien adalah mengurangi pajanannya, misalnya dengan berhenti merokok dan hindari sering terpapar polusi udara. Jika tetap nekat merokok, penurunan fungsi paru akan lebih cepat terjadi dibanding yang tidak merokok. Bahkan, pasien juga berisiko terkena kanker paru.

Bertepatan dengan Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronik Sedunia yang tahun ini jatuh pada tanggal 16 November, masyarakat diharapkan dapat lebih mengenal penyakit ini sehingga lebih peduli untuk menjaga kesehatan paru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com