KOMPAS.com - Dalam studi yang dilakukan oleh Duke University, peneliti meminta para relawan dengan kondisi pradiabetes (kondisi di mana gula darah Anda meningkat, tetapi tidak pada tingkat untuk dikategorikan sebagai diabetes) untuk berolahraga jalan kaki atau joging sejauh 22 km seminggu selama 6 bulan.
Peneliti menemukan, bahwa orang-orang dalam kelompok olahraga jalan kaki mengalami peningkatan toleransi glukosa sebanyak hampir enam kali lipat dibanding para relawan yang melakukan olahraga joging. Toleransi glukosa adalah ukuran seberapa baik sel tubuh mampu menyerap gula darah.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui sebab mengapa berjalan tampaknya lebih mampu melindungi orang-orang dari penyakit diabetes, kata penulis studi Cris A. Slentz, Ph.D. dari Duke University. Para peneliti memiliki beberapa teori.
Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah, ketika Anda melakukan olahraga jalan kaki dengan tingkat moderat, tubuh Anda lebih dapat mengaktifkan penyimpanan asam lemak untuk dijadikan bahan bakar, lebih dari ketika Anda berolahraga dengan intensitas lebih tinggi seperti joging.
Terlalu banyak asam lemak dapat membuat tubuh menjadi lebih sulit untuk memroses hormon insulin. Jika tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, sel-sel tubuh tidak akan dapat menyerap gula darah dari aliran darah Anda. Akibatnya, tubuh akan memroduksi lebih banyak insulin untuk mencoba mengimbangi kondisi itu.
Akhirnya, Anda tidak dapat menghasilkan cukup banyak insulin untuk menghilangkan gula darah dari darah dan ini memicu kondisi pradiabetes dan diabetes.
Sampai penelitian lebih lanjut dilakukan, masih belum cukup jelas apakah berjalan dapat memengaruhi tubuh orang yang sehat dengan cara yang sama terhadap mereka yang prediabetes.
Namun, temuan ini berlaku untuk lebih banyak orang dari yang mungkin Anda perkirakan. Dalam kondisi pradiabetes,
Jadi jika Anda memiliki kondisi pradiabetes, kadar plasma glukosa puasa Anda ada di antara 100 sampai 125 miligram perdesiliter (mg / dL). Dalam kondisi diabetes, kadar plasma glukosa Anda ada di antara 126 mg / dL atau lebih.
Ini menjadi titik ideal bagi Anda untuk mulai memasukkan rencana olahraga jalan kaki ke dalam jadwal latihan Anda.
Meski demikian, jangan sepelekan manfaat latihan intensitas tinggi seperti joging. Latihan intensitas tinggi memiliki manfaat tersendiri di antaranya adalah menguatkan jantung, serta meningkatkan mobilitas dan fungsi tubuh lainnya, kata Slentz.
Menggabungkan antara berjalan dengan berlari, akan memberi manfaaat optimal bagi kesehatan Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.