Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2017, 20:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

Kadar glukosa darah yang tinggi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan peningkatan deposito lemak di bagian dalam dinding pembuluh darah.

Baca juga: Dokter PPDS Perkosa Anak Pasien: Izin Praktik Dicabut, Korban Berhak Aborsi?

Deposito tersebut dapat memengaruhi aliran darah, meningkatkan risiko penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis).

3. Pada ginjal

Dengan diabetes, pembuluh darah kecil di dalam tubuh akan terluka. Ketika pembuluh darah di ginjal mengalami perlukaan, ginjal tidak dapat membersihkan darah dengan benar.

Hasilnya, tubuh akan memertahankan lebih banyak air dan garam dari yang seharusnya dan ini dapat mengakibatkan kenaikan berat badan dan pembengkakan pergelangan kaki.

Baca juga: Lirik Lagu Selalu Ada di Nadimu - BCL Soundtrack Jumbo, Kalau Nanti Badai Kan Datang

Sangat mungkin juga urin Anda mengandung protein di dalamya. Selain itu, limbah atau sisa pembuangan kotoran di dalam tubuh akan terbentuk di dalam darah.

Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan saraf. Hal ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kesulitan mengosongkan kandung kemih. Tekanan yang dihasilkan oleh kandung kemih yang penuh akan melukai ginjal.

Jika urine tetap ada di dalam kandung kemih untuk waktu yang lama, terjadilah infeksi. Bakteri penyebab infeksi bertumbuh semakin cepat karena darah Anda mengandung gula dalam kadar yang tinggi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ditantang Ormas, Satgas Antipremanisme Dinilai Picu Polemik Baru di Jabar

Sekitar 30 persen pasien dengan diabetes tipe-1 (juvenile onset) dan 10-40 persen penderita diabetes tipe-2, pada akhirnya akan menderita gagal ginjal.


Meminimalkan Risiko

Ya, orang dengan diabetes akan mengembangkan risiko berbagai penyakit dan komplikasi. Tapi, bukan berarti pasien diabetes harus pasrah begitu saja. Menurut Mayo Clinic, masih ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko.

1. Bekerjasama dengan dokter dan perawat serta anggota grup diabetes untuk mengetahui cara mencapai dan mengontrol kadar gula tetap dalam batas normal.

Baca juga: 10 Tanda Paru-paru Tidak Sehat yang Jarang Disadari, Apa Saja?

Ini termasuk pengaturan pola makan rendah atau bebas gula, lebih memilih karbohidrat kompleks, dan olahraga teratur.

2. Turunkan berat badan jika perlu dan jaga berat badan tetap di batas sehat.

3. Jaga agar kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol buruk serendah mungkin. Ini termasuk menghindari atau membatasi semua jenis makanan yang berpotensi menaikkan kadar LDL seperti daging merah terutama yang berlemak banyak, gorengan dan junk food.

Baca juga: Cara Mudah Aktivasi MFA ASN Digital dan Solusinya jika Gagal

4. Hentikan atau batasi asupan alkohol dengan ketat.

5. Hindari stres dan cukup istirahat. Stres dan kurang tidur diketahui dapat meningkat risiko kenaikan LDL dan gula darah Anda.

6. Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala dan menyeluruh, setidaknya setahun sekali atau sesuai petunjuk dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau