KOMPAS.com - Modifikasi bagian tubuh yang berkaitan dengan aktifitas seks tak hanya dilakukan oleh pria. Wanita pun kerap menjalani operasi demi mencapai kepuasan seks.
Kepuasan dalam hal seksual mampu membuat seseorang rela melakukan apa saja. Termasuk berurusan dengan meja operasi dan pisau bedah.
Tapi ada hal yang harus diingat, operasi bukan jalan pintas menuju kepuasan seksual. Alasannya, berurusan dengan pisau bedah pasti memiliki risiko, walau kecil.
The American College of Obstetrician and Gynecologist menyatakan sikap tegas mengenai tindakan memodifikasi perangkat kelamin ini. Mereka mengatakan kalau risiko bisa lebih besar ketimbang manfaat yang diperoleh.
Tak jarang yang kehidupan seksualnya justru jauh lebih buruk setelah menjalani operasi. Bahkan, ada beberapa kasus dimana seorang wanita tak bisa lagi melakukan hubungan seks setelah operasi.
Tapi tak sedikit pula yang puas dan mengalami kehidupan seks yang lebih baik dari sebelumnya. Bahkan, berpengaruh signifikan pada hidup mereka.
Dengan segala risiko tersebut, tindakan operasi ini masih cukup diminati. Berikut empat operasi yang sering dilakukan wanita untuk meningkatkan kepuasan bercinta:
Labiaplasty
Labiaplasty merupakan prosedur rekonstruksi bentuk dan ukuran labia alias bibir vagina. Bisa labia dalam, labia luar, atau bahkan keduanya.
Biasanya, alasan wanita melakukan prosedur ini adalah estetika. Terutama pada wanita yang pernah melahirkan lebih dari sekali. Wanita yang merasa telah berumur juga kerap melakukan hal ini.
Apakah operasi ini berdampak signifikan pada kepuasan seks? Secara teori, labia yang memanjang, melebar, atau mengendur bisa membuat seks terasa tak nyaman bagi wanita. Pada kasus ekstrem, kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit.
Jadi, sedikit modifikasi bisa berdampak besar. Perubahan bentuk labia juga meningkatkan rasa percaya diri wanita.
Yang perlu diingat, prosedur ini tidak ditujukan untuk meningkatkan kepuasan seks. Prosedur ini juga memiliki risiko.
Jadi, jika urusan labia ini tidak mengganggu, sebaiknya dibiarkan. Tak perlu naik meja operasi dan mengotak-atik labia itu. Apalagi, prosedur ini butuh biaya yang menguras kantong.
Hoodectomy