Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2017, 12:18 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber time.com

KOMPAS.com - Penyakit jantung saat ini masih menduduki ranking pertama penyebab kematian di seluruh dunia. Gaya hidup modern yang kurang bergerak dan tidak memperhatikan pola makan dituding jadi pemicunya. Para ahli masih berupaya meneliti gaya hidup sehat yang bisa menghindarkan kita dari penyakit jantung.

Ilmuwan saat ini memiliki bukti baru betapa sehatnya gaya hidup orang-orang di luar belahan dunia Barat. Dalam sebuah laporan baru, diketahui pemburu yang hidup di Amerika Selatan memiliki risiko penebalan pembuluh arteri lima kali lebih sedikit dibandingkan orang dewasa di Amerika Serikat.

"Kami tertarik mengetahui proses penuaan di kelompok yang bukan bagian dari masyarakat teknologi moderen, karena gaya hidup mereka lebih mirip nenek moyang kita," kata peneliti Hillard Kaplan, profesor antropologi dari University of New Mexico.

Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal The Lancet itu, tim peneliti mengunjungi 85 desa orang Tsimane di Bolivia dan menguji 705 orang dewasa untuk menghitung risiko penyakit jantung. Mereka memakai CT Scan untuk melihat penebalan arteri dan faktor-faktor lain seperti tekanan darah tinggi, detak jantung, inflamasi dan lain-lain.

Dari hasil CT Scan, ditemukan sebanyak 85 persen masyarakt dalam studi itu tak memiliki risiko penyakit jantung dan 13 persen berisiko rendah. Orang Tsimane pun memiliki tekanan darah, kolesterol dan gula darah lebih rendah.

Menariknya, kendati banyak orang Tsimane memiliki tingkat inflamasi tinggi, tampaknya itu tidak mempengaruhi risiko sakit jantung mereka.

Peneliti belum mampu sepenuhnya menjawab mengapa orang Tsimane memiliki risiko penyakit jantung begitu rendah. Mungkin gaya hidup mereka berperan besar. Mereka hanya menghabiskan 10 persen waktu mereka tak aktif. Sisanya, mereka berburu, mengumpulkan bahan makanan dan bertani.

Mereka juga banyak mengonsumsi serat tinggi, karbohidrat yang tak diolah seperti jagung, kacang-kacangan dan nasi. Sekitar 15 persen pola makan mereka terdiri dari protein daging atau ikan. Secara keseluruhan pola makan mereka rendah lemak. Mereka pun jarang merokok.

Sebaliknya, gaya hidup modern membuat kita kurang gerak sepanjang hari. Makanan olahan jadi bagian besar pola makan di dunia barat. Tingkat merokok pun lebih tinggi.

Peneliti mengatakan penemuan mereka tak menyarankan agar semua orang perlu menerapkan gaya hidup pemburu. "Orang Tsimane adalah orang yang mirip kita dalam banyak aspek tapi hidup di bawah kondisi-kondisi berbeda," jelas Kaplan.

"Kami tak menyarankan agar semua orang harus hidup begitu. Kehidupan mereka pun sulit dan mereka pun diuntungkan dengan perubahan-perubahan moderen. Namun ada pelajaran berharga di situ," tambahnya.

Peneliti mengatakan faktor risiko penyakit jantung dapat dihindari jika masyarakat menerapkan elemen-elemen gaya hidup orang Tsimane dalam keseharian. Seperti misalnya lebih aktif bergerak, tidak merokok dan lebih memperhatikan pola makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau