Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/12/2019, 09:30 WIB

KOMPAS.com - Popularitas minyak esensial atau essential oil kian melambung beberapa waktu terakhir.

Banyak orang memanfaatkan minyak dari konsentrat tanaman ini untuk beragam kepentingan, seperti kesehatan, kecantikan, hingga kebugaran.

Melansir Women's Health, essential oil dapat digunakan dengan cara dioleskan maupun dihirup.

Essential oil oles ini kini dapat ditemui dengan mudah dalam bentuk minyak oles, minyak pijat, krim, atau salep.

Minyak esensial yang telah menempel di kulit bisa terserap sampai aliran darah.

Sedangkan ketika dihirup, minyak esensial dapat digunakan dengan cara dihirup langsung, dihirup dengan difuser, atau bisa juga dengan disemprotkan.

Saat disemprotkan lewat udara, aroma yang terhirup dari minyak tersebut dapat menstimulasi sistem saraf pusat.

Ada juga orang yang memanfaatkan minyak essensial dengan cara diteteskan ke liontin. Bandul tersebut kemudian digantungkan ke kalung dan aromanya bisa dinikmati secara perlahan.

Baca juga: 7 Khasiat Minyak Esensial untuk Kesehatan

Bermanfaat kurangi hormon stres

Melansir Web MD, minyak yang sudah digunakan sejak 1000 tahun setelah masehi ini dibuat dari tanaman herbal yang diekstraksi dengan mesin press atau uap.

Riset belum lama ini menunjukkan, 300 responden yang menghirup jahe, spearmint, peppermint, dan kapulaga diketahui tidak terlalu merasakan mual setelah menjalani masa operasi.

Penelitian lain menunjukkan, minyak lavender dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol.

Sementara, menghirup aroma sereh sebelum stres tiba datang terbukti dapat mencegah kecemasan.

Studi juga menunjukkan, tea tree dan minyak oregano dapat melawan mikroba. Maka dari itu, bahan ini disebut ampuh mengatasi masalah ketombe, jamur kaki, serta menjadi obat alternatif antiinflamasi.

Bahaya jika asal pakai

Ahli saraf dan pakar aromaterapi, Joie Power, PhD. menyampaikan, minyak esensial aman saat digunakan dengan cara dan takaran yang tepat.

"Tapi, saya juga sering mendengar bahayanya penggunaan essential oil dari orang yang asal memakai," tuturnya.

Menurut Power, kadang saran penggunaan dari produsen juga tidak sepenuhnya tepat sehingga dapat membahayakan konsumen.

Dia mewanti-wanti agar minyak esensial jangan diminum dan dimasukkan ke mulut, vagina, atau lubang lendir lain.

Cara penggunaan yang aman

Melansir Health Line, agar penggunaan minyak esensial tidak membahayakan kesehatan, Anda perlu cermat. Beberapa hal ini perlu Anda simak:

1. Pertimbangkan faktor usia hingga dosis

Perhatikan faktor usia, kondisi kesehatan, penggunaan obat dan suplemen sebelum menggunakan essential oil.

Pertimbangkan juga komposisi kimia, kadar kemurnian, durasi penggunaan, dan dosisnya.

Jika abai, beberapa jenis minyak esensial saat dipakai dalam dosis tidak tepat bisa membuat Anda ruam.

Beberapa bahan seperti jeruk, jeruk nipis, dan lemon dapat memicu alergi jika diaplikasikan sebelum terpapar sinar matahari.

Baca juga: Wanita Hamil Jangan Sembarang Pakai Minyak Esensial

2. Butuh diencerkan

Minyak esensial butuh diencerkan untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan.

Pengenceran mempertimbangkan usia pengguna, kondisi kesehatan, dan jenis bahan.

Secara umum, pengenceran konsentrasi minyak disarankan dilakukan di bawah 5 persen.

Sebagai ilustrasi, untuk konsentrasi 1 persen, teteskan 6 tetes minyak esensial ditambah 1 ons minyak pengencer.

Beberapa bahan minyak wajib diencerkan, antara lain kayu manis, cengkeh, serai, jinten, lemon verbena, oregano, dan thyme.

3. Uji di kasa

Sebelum mengaplikasikan minyak esensial jenis oles, Anda disarankan melihat terlebih dulu reaksinya dengan uji coba. Caranya:

  • Cuci bersih bagian dalam lengan
  • Keringkan
  • Oleskan sedikit minyak esensial di situ
  • Tutup dengan kasa
  • Tunggu selama 24 jam

Lanjutkan penggunaan jika sehari semalam tidak muncul reaksi seperlu kulit memerah, gatal, melepuh atau bengkak.

4. Aromaterapi

Minyak esensial efektif digunakan dengan cara dihirup jika Anda punya masalah dengan saluran pernapasan dan gangguan suasana hati.

Sebelum menggunakan essential oil dengan dihirup, Anda perlu lebih dulu menyimak ketentuan berikut:

  • Petunjuk penggunaannya
  • Hirup di ruangan yang punya ventilasi udara memadai
  • Durasi antara 30 menit sampai 60 menit

Penggunaan minyak esensial untuk anak-anak dan ibu hamil sampai saat ini bergulir pro dan kontra.

Beberapa menganggap aman. Namun ada juga yang tegas tidak merekomendasikan penggunaan essential oil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+