Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Kolorektal Ancam Pria Indonesia, Berikut Cara Mencegahnya

Kompas.com - 29/12/2019, 11:00 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Tujuan tindakan itu sama, yakni untuk mendeteksi polip sejak dini sehingga bisa ditangani sebelum menjadi kanker.

Faktor risiko

Beberapa risiko kanker kolorektal tak terhindarkan seperti seseorang yang telah berusia lebih dari 50 tahun, memiliki riwayat polip, penyakit usus besar, dan faktor keturunan.

Namun, ada juga faktor risiko yang bisa dikendalikan dengan cara menjaga gaya hidup sehat, pola makan dan bebas obesitas.

Untuk menghindari penyakit ini, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi daging merah, makanan tinggi lemak, dan daging olahan berlebihan.

Sebaliknya, Anda disarankan mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung probiotik karena makanan tinggi serat tersebut dapat mengingat sisa makanan.

Dengan demikian, massa feses jadi lebih berat sehingga lebih gampang dibuang.

Selain itu, serangan kanker juga bisa dicegah dengan keputusan untuk tidak mengonsumsi alkohol dan merokok. 

Baca juga: Hindari Daging, Perbanyaklah Ikan untuk Cegah Kanker Kolorektal

Flavonoid dapat cegah kanker kolorektal

Melansir Medical News Today (27/12/2019), sebuah penelitian baru saja mengungkap flavonoid dapat mencegah kanker kolorektal.

Flavonoid adalah kelompok senyawa bioaktif yang hampir serupa dengan antioksidan.

Senyawa ini memiliki beragam manfaat untuk tubuh, seperti dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas.

Flavonoid biasa ditemui di bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Beberapa buah dan sayur yang diketahui mengandung senyawa ini, antara lain blackberry, blueberry, stroberi, anggur merah, apel, brokoli, delima, aprikot, kol merah, sampai teh.

Peneliti dari South Dakota State University, awalnya menyelidiki aspirin sebagai cara untuk mencegah kanker kolorektal.

Tim semula meneliti peran metabolit dalam aspirin (asam salisilat) untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selama proses, tim menemukan asam 2,4,6-trihydroxybenzoic (2,4,6-THBA). Senyawa itu diproduksi saat bakteri usus memecah flavonoid.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau