Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Bangun Pagi Lebih Sehat Daripada Bangun Siang?

Kompas.com - 31/12/2019, 06:00 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber BBC,Today

KOMPAS.com - Anda termasuk orang yang suka bangun pagi atau siang?

Jika Anda selama ini punya kebiasaan bangun pagi, pertahankan!

Pasalnya, orang yang bangun pagi cenderung lebih sehat dan bahagia.

Hal itu berdasarkan riset yang dipublikasikan di Nature Communication pada 2019.

Melansir Today, orang yang suka bangun pagi memiliki gen yang dapat menurunkan risiko depresi dan schizophrenia.

Peneliti dari Massachusetts General Hospital, Jacqueline Lane menyampaikan, dia bersama timnya meriset 250.000 orang di Amerika Serikat (AS) dan 400.000 orang di Inggris.

Responden didata apakah mereka suka bangun pagi atau suka begadang.

Dari hasil analisis, didapatkan kesimpulan orang yang doyan begadang berisiko mengidap penyakit mental.

Orang yang suka begadang ini juga cenderung kurang bahagia.

"Simpulan tidak sesederhana itu. Rumit. Ada peran genetika kenapa orang yang suka begadang punya kecenderungan seperti itu," jelas Lane.

Baca juga: Nikmati 8 Manfaat Bangun Pagi bagi Kesehatan

Studi yang lain menyebut orang yang suka begadang cenderung berisiko obesitas dan diabetes.

Dampak diabetes dan obesitas tidak dipengaruhi genetika. Melainkan, lingkungan dan gaya hidup.

"Yang pasti orang yang bangun pagi punya jadwal yang lebih longgar sebelumnya. Kita bisa mempersiapkan banyak hal dari waktu sampai makanan," jelas dia.

Tak cocok bagi sebagian orang

Kendati punya manfaat bagi kesehatan, namun bangun pagi disebut tidak ditujukan buat semua orang.

Melansir BBC, hal itu erat kaitannya dengan genetika dalam tubuh seseorang.

Sebanyak 350 faktor genetika mempengaruhi seseorang lebih produktif pada pagi, siang, sore, atau malam hari.

Jika Anda tipe orang yang bangun siang tapi memaksa bangun pagi, artinya sedang menyabotase kinerja puncak.

Profesor neurologi di Johns Hopkins University, Rachel Salas, menjelaskan orang yang memaksa bangun di luar ritmenya dapat merusak siklus tidur.

“Itu bukan pola tidur konsisten. Anda mengacaukan siklus tidur," jelasnya.

Salas mengatakan, tidur cukup di malam hari dengan jumlah yang sama atau konsisten penting bagi kesehatan.

Baca juga: Agar Fit Sepanjang Hari, Lakukan Ini Saat Bangun Pagi

Memaksa orang yang terbiasa bangun siang agar bangun pagi terkadang dapat mengurangi jatah tidur.

Mengorbankan waktu tidur berdampak negatif bagi kesehatan.

Beberapa kerugiannya, yakni mengacaukan suasana hati, susah berkonsentrasi, sampai menimbulkan gangguan kecemasan.

Selain mental, fisik juga bisa terganggu akibat kurang tidur karena tekanan darah jadi meningkat.

Potensi berat badan melonjak juga meningkat dan berisiko menimbulkan penyakit jantung.

Para ahli sepakat setiap orang punya siklus tidur masing-masing.

Buat orang yang terbiasa bangun siang, ahli merekomendasikan tak mengacaukan siklus tidur dengan bangun lebih pagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau