Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anda Doyan Tidur? Awas Risiko Stroke Mengintai

Kompas.com - 17/12/2019, 10:30 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur merupakan salah satu aktivitas yang penting bagi tubuh.

Porsi tidur cukup antara enam sampai delapan jam sehari membuat badan dan pikiran kita bisa beristirahat. Saat bangun, kondisi tubuh kita jadi bugar.

Namun, kita perlu mewaspadai saat jatah tidur kita berlebihan atau kurang.

Baru-baru ini penelitian dari Huazhong University of Science and Technology China menunjukkan, tidur berlebihan bisa meningkatkan risiko stroke sampai 85 persen.

Bukan rahasia lagi, stroke biasanya dipengaruhi gaya hidup tidak sehat. Beberapa di antaranya merokok dan kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kalori tapi rendah serat.  

Melansir Medical News Today (12/12/2019), orang yang sering tidur siang lebih dari 1,5 jam dan istirahat malam lebih dari sembilan jam lebih berisiko terserang stroke.

Baca juga: Cegah Sakit Jantung dan Stroke, Ini Pentingnya Rutin Cek Kolesterol Sejak Muda

Teori tersebut diperoleh setelah Xiaomin Zhang bersama tim penelitinya meriset 31.750 responden di China selama enam tahun.

Mereka rata-rata berumur 62 tahun dan punya riwayat stroke atau penyakit serius lainnya.

Dari hasil penelitan, tim menemukan delapan persen responden punya kebiasaan tidur siang lebih dari 1,5 jam.

Risiko

Sedangkan 23 persen responden punya kebiasaan istirahat malam lebih dari sembilan jam, punya kecenderungan stroke ketimbang yang orang yang hanya tidur 7-8 jam setiap hari.

Sementara orang yang waktu tidurnya kurang dari tujuh jam setiap hari, sama-sama tidak punya risiko stroke seperti orang yang tidurnya cukup.

"Orang-orang yang tidur lebih dari sembilan jam dan tidur siang selama lebih dari 90 menit per hari memiliki risiko stroke 85 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidur cukup," tulis Xiaomin Zhang, di jurnal Neurology.

Hasil riset tersebut penting untuk melengkapi penyebab potensial stroke seperti hipertensi, diabetes, dan merokok.

"Hasil ini menyoroti pentingnya tidur siang, durasi tidur yang cukup, untuk menjaga kualitas tidur yang baik. Terutama pada orang dewasa paruh baya atau yang lebih tua," kata dia.

Agar riset tersebut lebih sahih, tim peneliti masih membutuhkan penelitian tambahan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau