Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya untuk Fisik, 2 Diet Ini Terbukti Jaga Kesehatan Mental

Kompas.com - 31/12/2019, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber Healthline,

KOMPAS.com - Tak hanya membuat tubuh kita sehat secara fisik, pola makan sehat ternyata membantu mengatasi gangguan kesehatan mental.

Riset menunjukkan, makanan berkontribusi penting dalam perkembangan, pengaturan dan pencegahan masalah kesehatan mental. 

Makanan turut mempengaruhi penyakit depresi dan anxiety (kecemasan).

"Bukti menunjukkan selain memengaruhi kesehatan fisik kita, apa yang kita makan juga dapat memengaruhi perasaan kita," ucap ahli nutrisi Anika Knuppel, melansir Healthline.

Menurut Knuppel, vitamin dan nutrisi dalam tubuh membantu kita untuk meningkatkan produksi hormon seronotin yang memicu perasaan bahagia.

Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga terbukti mengurangi protein yang disebut neurotropik.

Protein tersebut berperan dalam pengembangan depresi dan kecemasan.

Baca juga: Diet Keto Membantu Tubuh Melawan Virus Flu, Benarkah?

Riset juga membuktikan, kondisi usus turut memainkan peranan penting dalam kesehatan mental.

“Mikroorganisme dalam usus kita dapat berkomunikasi dengan otak dan beberapa sistem yang berperan dalam depresi dan kecemasan. Selain itu, komposisi mikrobiota usus juga dipengaruhi oleh nutrisi,” tambah Knüppel.

Tak selalu bergantung obat

Psikiater dari University of Pennsylvania, Michael Thase, mengatakan obat-obatan tak sepenuhnya membantu pasien dalam mengatasi gangguan mental.

Menurutnya, obat-obatan yang dipercaya hanya berkontribusi 15 persen untuk membantu penyembuhan.

Dokter lebih banyak memotivasi pasien untuk mengenali akar permasalahan, dan mengambil langkah untuk mengatasinya.

"Anda bisa mendapatkan pengobatan terbaik dengan diet, olahraga, dan berbicara dengan seseorang," ucapnya.

Knuppel menambahkan, diet adalah salah satu cara jitu merawat diri dan manifestasi mencintai diri sendiri.

Dua hal tersebut merupakan kunci terapi perilaku kognitif yang sering digunakan untuk mengobati pasien depresi dan anxiety.

Melansir Healthline, ada dua jenis pola diet yang bisa membantu kita untuk melawan gangguan mental, yakni diet mediteranida dan diet DASH.

Diet mediterania

Pola diet ini dipercaya membantu mengatasi depresi.

Melansir Hello Sehat, pola makan mediterania mengutamakan bahan makanan yang bersumber tumbuh-tumbuhan. 

Bahan makanan tersebut kaya akan karbohidrat kompleks, vitamin, mineral, serta antioksidan.

Pola diet ini juga berfokus pada makanan yang kaya akan omega tiga seperti minyak ikan dan minyak zaitun.

Riset pada 2011 membuktikan, mahasiswa kedokteran yang meningkatkan asupan omega tiga mengalami pengurangan tingkat kecemasan hingga 20 persen.

Penelitian pada 2016 dari Spanyol juga mengungkap, orang-orang yang mengikuti pola makan mediterania risiko mengalami depresi turun 50 persen.

Diet DASH

Diet DASH juga dipercaya dapat mengurangi risiko depresi dan anxiety atau kecemasan.

Melansir Hello Sehat, diet DASH atau Dietary Approaches to Stop Hypertension merupakan pola diet yang membantu menurunkan hipertensi dan kolesterol.

Namun, pola diet ini dapat membantu mengatasi risiko gangguan mental.

Pola diet ini berfokus untuk mengurangi asupan natrium, lemak dan kolesterol dengan cara meningkatkan asupan protein, serat, serta memastikan kecukupan vitamin dan mineral.

Diet ini juga mewajibkan kita mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, lemak jenuh serta alkohol.

Riset dari Rush University Medical Center telah membuktikan, orang dewasa yang melakukan diet DASH kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi selama enam setengah tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau