Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2020, 21:00 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber Reuters

Selain juga menyelesaikan tanggung jawab domestik di rumah.

Sebagai konsekuensinya, perempuan kala itu mendapatkan tambahan stres, tekanan, dan tangangan hingga memicu sejumlah masalah kesehatan.

Salah satunya memantik serangan penyakit jantung.

"Mereka cenderung menempatkan diri sebagai yang terakhir dan kurang memperhatikan kebutuhan sendiri," kata Dr. Suzanne Steinbaum, Direktur Pencegahan Kardiovaskular, Kesehatan dan Kesejahteraan di Mount Sinai di New York.

Namun, ada ahli lain yang menyebut tidak ada bukti klinis wanita yang bekerja lebih rentan terkena serangan jantung daripada wanita yang tidak bekerja.

Pendiri Mayo Clinic Women's Heart Clinic di Amerika Serikat, Sharonne Hayes mengatakan, berdasarkan pengalamannya saat mengikuti pelatihan kardiologi di era 1980-an, penyakit jantung sangat jarang menyerang wanita.

Namun, faktanya saat ini satu dari tiga wanita di negaranya meninggal setiap tahun karena mengidap penyakit jantung.

Prevalensi itu jauh lebih tinggi dibandingkan penyebab kematian wanita karena kanker payudara, angkanya satu dari 30 wanita.

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Sulit didiagnosis

Penyebab lain banyak wanita meninggal akibat serangan jantung adalah karena gejalanya berbeda dengan kaum laki-laki.

Gejala penyakit jantung pada wanita lebih sulit didiagnosis, bahkan seringkali disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti penyakit asam lambung (maag).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com