Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Disepelekan, Saraf Kejepit Bisa Sebabkan Cedera Permanen

Kompas.com - 10/01/2020, 13:48 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saraf memegang peranan penting dalam tubuh manusia. Bagian tubuh menjembatani komunikasi antara otak dan organ-organ tubuh agar berfungsi maksimal.

Komunikasi antara otak dan organ tubuh tentunya akan terganggu saat ada masalah terjadi pada sistem saraf kita.

Nah, salah satu masalah yang kerap terjadi pada sistem saraf kita adalah pinched nerve atau saraf terjepit.

Kondisi ini terjadi ketika saraf tertekan oleh bagian sekitarnya. Akibatnya, hal itu menyebabkan rasa sakit atau mati rasa bahkan menyebabkan iritasi atau kerusakan saraf perifer.

Baca juga: Teknologi Laser untuk Atasi Gangguan Saraf Kejepit

Saraf terjepit bisa terjadi di mana saja, misalnya di area pergelangan tangan yang menyebabkan rasa sakit di tangan dan jari kita.

Gejala

Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala saraf terjepit bisa meliputi hal-hal berikut ini:

  • Mati rasa atau penurunan sensasi di area yang disuplai oleh saraf
  • Rasa sakit yang tajam, sakit atau terbakar, yang bisa memancar keluar
  • Sensasi kesemutan dan seakan tertusuk
  • Melemahnya otot di daerah yang terkena
  • Tangan dan kaki sering mati rasa

Gejala saraf terjepit bisa diatasi dengan istirahat atau perawatan konservatif lainnya. Namun, terkadang gejala-gejala tersebut membutuhkan operasi lebih lanjut.

Penyebab

Saraf terjepit terjadi ketika banyaknya terkanan yang terjadi pada saraf atau jaringan di sekitarnya.

Ketika hal tersebut terjadi, saraf tidak dapat menangkap impuls sensorik ke otak dengan tepat sehingga menyebabkan mati rasa.

Berikut hal-hal yang bisa menyebabkan saraf mengalami tekanan:

Sejumlah kondisi dapat menyebabkan jaringan menekan saraf atau saraf, termasuk:

  • Cedera
  • Rheumatoid atau radang sendi pergelangan tangan
  • Stres karena pekerjaan yang berulang
  • Olahraga
  • Obesitas

Tahap awal gejala saraf terjepit biasanya berupa sensasi mati rasa yang terjadi selama beberapa menit.

Jika tekanan pada saraf hanya terjadi dalam waktu singkat, proses penyembuhan mungkin hanya memerlukan waktu beberapa minggu.

Saraf terjepit juga bisa menyebabkan cedera saraf permanan jika tekanan terjadi dalam waktu lama.

Baca juga: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Saraf Kejepit

Lalu, bagaimana cara mengobati saraf terjepit?

Melansir Hello Sehat, pengobatan saraf terjepit bisa bervariasi tergantung pada seberapa berat rasa sakit itu.

Biasanya, dokter akan meminta pasien mengistirahatkan bagian cedera dan menghindari aktivitas-aktivitas yang berpotensi menyebabkan tekanan pada saraf.

Selain itu, dokter juga bisasanya akan memberikan obat-obatan berikut:

  • Aspirin, ibuprofen, dan naproxen untuk mengurangi pembengkakan
  • Kortikosteroid oral untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak
  • Injeksi steroid untuk mengurangi bengkak, tapi kita akan mengalami peradangan sebelum akhirnya sembuh

Pada kasus yang berat, dokter biasanya akan melakukan pemotongan beberapa material, seperti:

  • Jaringan parut
  • Material cakram
  • Bagian tulang

Pencegahan

Melansir Mayo Clinic, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar terhindar dari saraf terjepit. Berikut cara tersebut:

  • Pertahankan posisi yang baik - jangan menyilangkan kaki atau berbaring di satu posisi dalam waktu lama.
  • Masukkan latihan kekuatan dan fleksibilitas ke dalam program latihan rutin.
  • Batasi aktivitas berulang dan sering-seringlah beristirahat ketika terlibat dalam aktivitas ini.
  • Pertahankan berat badan yang sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com