Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Gula Berlebihan Bikin Susah Tidur, Kok Bisa?

Kompas.com - 16/01/2020, 20:00 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Konsumsi gula berlebihan selama ini diketahui menjadi biang diabetes, ibu dari banyak penyakit berbahaya.

Kebiasaan mengonsumsi gula yang tidak bijak rupanya juga membuat Anda susah tidur.

Beberapa pakar diet dan gangguan tidur menjelaskan tingginya asupan gula membuat tidur malam terganggu.

Salah satunya psikolog klinis sekaligus pakar gangguan tidur, Michael J. Breus, PhD, DABSM.

Melalui laman resmi The Sleep Doctor, ia menjelaskan gula bisa membuat orang susah tidur lewat berbagai cara.

Baca juga: Susah Tidur di Malam Hari Terasa Mengganggu, Coba 7 Tips Mudah Berikut

Gula mengurangi kualitas tidur

Studi pada 2016 lalu menyebut, konsumsi gula berlebihan membuat orang gelisah dan tidurnya jadi terganggu.

Riset tersebut melibatkan kelompok yang diberi makanan minim gula dan lemak, kelompok kedua diberi kebebasan makan dan minum apa saja.

Para peneliti mendapati kelompok kedua cenderung mengonsumsi gula dan lemak berlebihan.

Pola makan kelompok kedua ini memengaruhi kualitas tidur malam mereka secara signifikan.

Kelompok tersebut tidurnya lebih singkat dan minim fase tidur nyenyak (deep sleep).

Padahal, tahapan tidur tersebut penting untuk menjaga metabolisme sampai fungsi kekebalan tubuh.

Selain waktu tidurnya lebih singkat, kelompok tersebut sepanjang malam tidurnya cenderung gelisah dan gampang terbangun.

Baca juga: Awas, 4 Jenis Makanan Ini Bikin Susah Tidur Malam

Gula merangsang nafsu makan

Asupan manis dapat mengaktifkan hormon kompleks di otak yang mengendalikan rasa lapar dan metabolisme.

Ketika bertemu dengan gula, otak melepaskan hormon dopamin. Sehingga, timbul rasa puas dan senang.

Semakin banyak asupan gula, otak jadi kurang sensitif terhadap serbuan dopamin.

Laiknya orang kecandungan, Anda jadi perlu menghasilkan lebih banyak dopamin dengan cara mengonsumsi lebih banyak gula agar bisa puas.

Mengonsumsi asupan manis juga dapat mengganggu kinerja hormon yang membuat Anda ingin makan lebih banyak.

Dengan begitu, Anda jadi ingin makan lebih banyak dan praktis waktu tidur molor.

Gula memicu peradangan

Tidur dan peradangan diatur oleh jam biologis tubuh alias ritme sirkadian.

Porsi tidur yang kurang maupun berlebihan, sama-sama memicu peradangan kronis.

Peradangan menyebabkan perubahan fisik dan psikologis, sehingga Anda jadi lebih susah tidur di malam hari.

Ketika terjadi peradangan di tubuh, hormon pembawa pesan yang membuat orang susah tidur jadi aktif.

Peradangan terkadang juga membuat tubuh merasakan nyeri dan kaku, sehingga mengganggu istirahat.

Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga menyebabkan peradangan kronis.

Pasalnya, gula mengubah bakteri baik di usus jadi tidak baik. Bakteri tersebut dapat memicu peradangan.

Baca juga: Tidur dengan Kipas Angin Menyala, Bagaimana Baiknya?

Bijak memilih asupan

Untuk mengatasi masalah susah tidur, beberapa ahli menyarankan agar Anda memperhatikan asupan.

Serat merupakan makanan sehat untuk menjaga bakteri dan mikroba yang baik bagi tubuh.

Sebuah uji laboratorium mengungkapkan, konsumsi serat yang cukup pada tikus dapat mengontrol kadar gula darah.

Selain itu, konsumsi makanan tinggi asam amino triptofan juga dapat memperbaiki kualitas tidur.

Hormon yang memperbaiki suasana hati dan mengatur waktu tidur ini banyak terkandung dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan unggas.

"Triptofan dapat memberikan kita kode untuk segera tidur," kata ahli diet Alex Evans, seperti dilansir Guardian.

Evans menyarankan orang yang ingin asupan manis di malam hari bisa menggatinya dengan asupan tinggi triptofan.

"Bisa dengan selada, daging kalkun, keju cottage. Bisa juga dari sandwich gandum dengan topping kalkun, keju, dan selada," jelas dia.

Selain menjaga asupan sehat dan mengontrol gula, menurutnya, cara mengatasi susah tidur yang manjur adalah dengan olahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau