Untuk dosis dan cara penggunaan, tanyakan kepada dokter.
- Vaginosis bakteri
Bila keputihan Anda disebabkan infeksi bakteri, obat yang cocok Anda gunakan adalah jenis antibiotik, seperti metronidazole tablet (oral) atau berbentuk gel serta clindamycin krim yang dapat dioles di area yang terkena infeksi.
Namun, Anda wajib menyertakan resep dokter sebelum mendapatkan obat keputihan di apotek yang satu ini.
- Infeksi jamur
Penyebab keputihan abnormal yang satu ini dapat diobati dengan krim antijamur maupun obat supositoria, seperti miconazole, clotrimazole, butoconazole, atau tioconazole, yang dapat dibeli tanpa resep dokter.
Sementara bila Anda terlebih dahulu memeriksakan kondisi pada dokter, ia juga bisa meresepkan obat keputihan di apotek, seperti fluconazole.
Baca juga: Tak Perlu Cemas, Begini Cara Mengatasi Keputihan
Bila keputihan Anda disebabkan oleh trikomoniasis atau gonore, Anda bisa membeli obat yang mengandung metronidazole atau tinidazole tablet di apotek.
Hanya saja, Anda sebaiknya juga memeriksakan kondisi tersebut di dokter untuk penanganan yang lebih menyeluruh.
Keputihan juga bisa disebabkan oleh atrofi vagina yang berhubungan dengan menopause.
Untuk kondisi ini, Anda dapat menggunakan krim atau tablet yang mengandung estrogen, namun dengan harus dengan resep dokter.
Selama menggunakan obat keputihan di apotek, Anda juga harus menjaga higienitas area kewanitaan.
Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, antara lain:
Anda juga bisa minum yogurt untuk membantu bakteri baik di vagina melawan aktivitas bakteri jahat yang berlebihan.
Bila kondisi Anda tidak membaik setelah beberapa hari menggunakan obat keputihan di apotek, segera konsultasikan dengan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.