KOMPAS.com - Mimisan atau epistaksis adalah keluarnya darah dari jaringan yang melapisi hidung.
Pada kebanyakan kasus, perdarahan paling sering terjadi hanya pada satu lubang hidung.
Mimisan termasuk situasi yang sangat umum terjadi. Sebagian besar kasusnya terjadi karena iritasi ringan.
Baca juga: Batuk: Gejala, Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati
Hidung diketahui terdiri dari banyak pembuluh darah kecil yang mudah berdarah.
Kebanyakan mimisan terjadi di bagian depan septum hidung. Itu adalah potongan jaringan yang memisahkan kedua sisi hidung.
Jenis mimisan ini termasuk bisa dengan mudah dihentikan.
Mimisan dapat terjadi juga di bagian lain, yakni lebih dalam di hidung seperti pada sinus atau pangkal tengkorak.
Kasus mimisan ini tergolong lebih jarang dan mungkin lebih sulit dikendalikan meski tak mengancam keselamatan jiwa.
Melansir Medline Plus, mimisan dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
- Iritasi karena alergi, pilek, bersin atau masalah sinus
- Udara sangat dingin atau kering
- Meniup hidung dengan sangat keras, atau mengorek hidung
- Luka pada hidung, termasuk hidung yang patah atau adanya benda yang tersangkut di hidung
- Sinus atau operasi hipofisis (transsfenoidal)
- Septum menyimpang
- Iritasi kimia termasuk obat-obatan yang disemprotkan atau didengus
- Terlalu sering menggunakan semprotan hidung dekongestan
- Perawatan oksigen melalui kanula hidung
Sementara, mimisan berulang dapat menjadi gejala penyakit lain seperti:
- Tekanan darah tinggi
- Gangguan perdarahan
- Tumor pada hidung atau sinus
Ketika sedang mimisan, Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi pengencer darah, seperti warfarin (Coumadin), clopidogrel (Plavix), atau aspirin, karena malah dapat menyebabkan atau memperburuk mimisan.
Baca juga: Angina: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengobati
Berikut beberapa langkah mengobati atau menghentikan mimisan yang patut Anda coba:
- Duduk dan pencet lembut bagian hidung dengan menggunakan bagian tanggan di antara ibu jari dan jari telunjuk sehingga lubang hidung tertutup
- Tutuplah hidung selama 10 menit penuh
- Condongkan tubuh ke depan untuk menghindari terhirupnya darah
- Semenara bernapaslah melalui mulut
- Tunggu setidaknya 10 menit sebelum memeriksa apakah perdarahan telah berhenti. Pastikan untuk memberikan waktu yang cukup agar pendarahan berhenti
- Mungkin kompres air dingin atau es di hidung bisa membantu meredakan mimisan
- Jangan sumpel bagian dalam hidung dengan kain kasa
- Berbaring dengan mimisan tidak dianjurkan
- Selain itu, Anda disarankan untuk menghindari mengendus atau meniup hidung dengan keras hingga beberapa jam setelah mimisan
- Jika perdarahan berlanjut, semprotan dekongestan hidung (Afrin, Neo-Synephrine). Obat itu kadang-kadang dapat digunakan untuk menutup pembuluh kecil dan mengendalikan perdarahan
Berikut ini dua tindakan yang bisa Anda coba untuk mencegah terjadinya gejala sering mimisan, yaitu:
- Jaga rumah tetap segar dan bila perlu gunakan vaporizer untuk menambah kelembapan ke udara bagian dalam
- Gunakan semprotan garam hidung dan jeli yang larut dalam air (seperti Ayr gel) untuk mencegah lapisan hidung mengering di musim dingin
Dianjurkan mendatangi dokter
Meski termasuk situasi yang sangat umum terjadi, mimisan bisa juga menjadi indikasi masalah kesehatan yang perlu penanganan tenaga medis.
Berikut beberapa gejala mimisan yang dianjurkan untuk segera mendatangi dokter:
- Pendarahan tidak berhenti setelah 20 menit
- Pendarahan hidung terjadi setelah cedera kepala. Ini mungkin menunjukkan fraktur tengkorak, dan rontgen harus diambil
- Hidung mungkin patah atau cidera
- Sering mimisan
- Mimisan tidak berhubungan dengan pilek atau iritasi ringan lainnya
- Mimisan terjadi setelah sinus atau operasi lainnya
Bisa jadi karena mimisan ini, seseorang harus terus diawasi kondisi kesehatannya.
Pasalnya, bukan tidak mungkin seseorang karena mimisan menunjukkan tanda atau gejala tekanan darah rendah yang disebut dengan syok hipovolemik.
Baca juga: Kesulitan Bernapas: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Tes kesehatan
Untuk memastikan penyebab sering mimisan, seseorang mungkin akan dianjurkan oleh dokter melakukan tes kesehatan, di antaranya yakni: