KOMPAS.com - Demam berdarah dengue atau DBD kerap menyerang saat-saat musim hujan seperti akhir-akhir ini.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue. Virus penyebar demam berdarah tersebut memiliki empat jenis serotipe yaitu, DEN-1, DEN-2. DEN-3 dan DEN-4.
Melansir laman Dinas Kesehatan kota Surabaya, virus dengue tipe 3 atau DEN-3 paling sering menyebabkan wabah demam berdarah di Indonesia.
Baca juga: Kapan Masa Kritis Demam Berdarah (DBD)?
Virus tersebut menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi virus.
Melansir laman SehatQ, hanya nyamuk Aedes aegypti betina saja yang menyebarkan virus dengue karena memerlukan darah untuk produksi sel telur.
Sementara itu, nyamuk jantan hanya memerlukan glukosa untuk hidup. Akan tetapi, tidak semua nyamuk Aedes aegypti betina memiliki virus dalam tubuhnya.
Virus baru bisa berkembang biak di dalam tubuh nyamuk ketika menggigit manusia yang terinfeksi virus tertentu.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus tersebut menginfeksi bagian usus nyamuk yang kemudian menyebar ke kelenjar ludah selama 8 hingga 12 hari.
Dalam jangka waktu tersebut, virus dengue bisa menular ke manusia lewat gigitan. Saat nyamuk menggigit manusia, ludah nyamuk yang telah mengandung virus dengue tersebut memasuki plasma darah.
Orang yang terinfeksi virus dengue belum tentu mengalami demam berdarah. Pada tahap awal, orang tersebut biasanya hanya mengalami demam dengue dengan tanda-tanda seperti berikut:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.