KOMPAS.com - Ada banyak mitos beredar mengenai penyakit demam berdarah. Padahal, mitos-mitos tersebut justru menghambat penanganan yang mengarah pada komplikasi serius.
Ya, pasien demam berdarah memang memerlukan penanganan yang tepat dan cepat. Jika tidak, maka penyakit tersebut akan menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut lima mitos seputar demam berdarah:
Baca juga: Bagaimana Cara Penularan Demam Berdarah (DBD)?
Faktanya, demam berdarah bisa menyerang siapapun lebih dari satu kali. Penyakit ini disebabkan oleh empat tipe virus, yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
Virus tersebut menyebar ke manusia lewat gigitan nyamuk. Jadi, siapapun yang terkena gigitan nyamuk pembawa virus demam berdarah kemungkinan besar akan terkena demam berdarah.
Faktanya, demam berdarah tidak bisa menular lewat kontak fisik karena virus penyebab demam berdarah ditularkan lewat gigitan nyamuk.
Nyamuk yang kerap membawa virus tersebut adalah nyamuk betina dari jenis Aedes aegypti. Saat nyamuk tersebut menggigit manusia, virus akan memasuki pembuluh darah orang tersebut.
Tidak semua penderita demam berdarah harus menjalani rawat inap. Pasien tetap bisa di rawat di rumah asalkan pasien mau makan dan menuruti aturan dokter.
Namun, pasien yang tidak mau makan, minum, buang air besar berwarna hitam, sakit perut ekstrem hingga mimisan memang harus mendapatkan perawatan intensif.
Selain itu, pasien yang mengalami penurunan trombosit juga harus segera di bawah ke rumah sakit meski demamnya telah mereda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.