KOMPAS.com - Frekuensi buang air besar (BAB) antara satu orang dengan orang lainnya sangat mungkin berbeda.
Ada orang yang BAB hanya sekali dalam sehari.
Ada pula orang yang terbiasa baru BAB dua hari sekali.
Normalkah hal tersebut?
Beberapa peneliti mengindikasikan bahwa intensitas BAB sebanyak tiga kali sehari atau tiga kali seminggu masih tergolong normal.
Baca juga: Susah BAB Saat Liburan? Simak 4 Solusi Berikut
Ketimbang frekuensi BAB, konsistensi feses sebenarnya lebih signifikan untuk menggambarkan kondisi kesehatan usus seseorang.
Namun, tidak menutup kemungkinan juga BAB yang terjari terlalu jarang atau terlalu sering bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan dalam tubuh.
Melansir Health Line, tidak ada aturan baku tentang berapa kali seseorang harus BAB dalam sehari.
Urusan buang air besar bisa dibilang sangat individual. Di mana, frekuensi maupun jumlah kotoran yang dibuang seseorang sangat mungkin berbeda dengan orang lainnya.
Perbedaan tersebut setidaknya dipengaruhi oleh tiga hal berikut:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.