Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Manfaat Pasak Bumi, Bukan Hanya untuk Obat Kuat

Kompas.com - 10/02/2020, 21:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline, ,

KOMPAS.com - Banyak orang percaya bahwa pasak bumi atau tongkat ali adalah tanaman herbal yang mampu meningkatkan stamina saat bercinta. Ya, tanaman ini memang dikenal sebagai obat kuat yang ampuh.

Bahkan, tanaman tersebut telah digunakan sebagai bagian dari pengobatan herbal di Asia Tenggara selama ribuan tahun.

Sebenarnya, apakah pasak bumi itu?

Melansir laman Healthline, pasak bumi adalah suplemen herbal yang berasal dari akar pohon semak hijau Eurycoma longifolia, yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara.

Baca juga: Pasak Bumi Berkhasiat bagi Vitalitas Pria, Benarkah?

Tanaman tersebut kerap digunakan dalam pengobatan tradisional di Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan negara-negara Asia lainnya untuk mengobati malaria, infeksi, demam, infertilitas pria, dan disfungsi ereksi.

Pasak bumi dinilai mengandung berbagai manfaat kesehatan karena kandungan flavonoid, alkaloid, dan senyawa lain yang bertindak sebagai antioksidan.

Antioksidan adalah senyawa yang melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh molekul yang disebut radikal bebas.

Biasanya, pasak bumi dikonsumsi dalam bentuk pil yang mengandung ekstrak ramuan atau sebagai bagian dari minuman herbal.

Manfat kesehatan pasak bumi

Melansir Hello Sehat, berikut manfaat kesehatan pasak bumi:

1. Mengatasi disfungsi seksual

Riset yang diterbitkan dalam Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine telah membuktikan manfaat pasak bumi dalam mengatasi disfungsi seksual.

Pada studi tersebut, ditemukan kalau sebanyak 109 pria yang menjadi respondennya terbukti mengalami peningkatan gairah seksual, masalah impotensi teratasi, jumlah air mani, dan kualitas sperma semakin baik.

2. Mengatasi masalah kesuburan

Riset 2010 dalam Asian Journal of Andrology telah membuktikannya.

Riset tersebut membuktikan bahwa konsusmi 200 miligram ekstrak pasak bumi selama 3 hingga 9 bulan membantu mengatasi masalah kesuburan pria.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau