Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Air Besar Normalnya Berapa Kali Sehari?

Kompas.com - 10/02/2020, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Apa yang memengaruhi frekuensi BAB?

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seberapa sering seseorang ingin BAB.

Berikut di antaranya:

1. Pola makan

Mengonsumsi makanan yang mengandung serat dalam bentuk biji-bijian utuh, sayuran, maupun buah-buahan diketahui dapat menambah jumlah feses seseorang dan meningkatkan pergerakan usus.

Begitu juga sebaliknya, jika kurang makan makanan berserat, seseorang mungkin tidak akan BAB secara teratur.

Cairan juga membuat feses menjadi lebih lunak dan lebih mudah dilewatkan usus untuk dibuang.

Inilah sebabnya mengapa banyak dokter merekomendasikan peningkatan asupan cairan jika seseorang sering mengalami konstipasi atau sembelit.

2. Usia

Semakin tua usia seseorang, maka kian besar kemungkinan akan mengalami sembeli.

Kondisi ini diketahui bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti:

  • Berkurangnya pergerakan lambung yang mendorong pencernaan
  • Berkurangnya mobilitas
  • Minum lebih banyak obat yang dapat memperlambat kesehatan usus

3. Tingkat aktifitas

Peristalsis adalah gerakan usus internal yang mendorong bahan makanan setelah dicerna untuk dibuang sebagai feses.

Setiap orang diketahui dapat membantu gerakan ini melalui aktivitas fisik, seperti berjalan atau melakukan berbagai bentuk olahraga lainnya.

4. Penyakit kronis atau akut

Beberapa penyakit kronis, seperti penyakit radang usus dapat menyebabkan peningkatan episode pergerakan usus dan diikuti oleh periode sembelit.

Penyakit akut, seperti viral gastroenteritis (flu perut) atau cedera yang mengharuskan seseorang minum obat penghilang rasa sakit dapat juga menyebabkan perubahan pada pola pergerakan usus.

Baca juga: Bahaya Anal Seks, Picu Berbagai Penyakit hingga Kanker Anus

Hal itu dikarenakan obat yang dikonsumsi memiliki efek samping memperlambat aktivitas usus.

BAB dikatakan bermasalah

Ada beberapa gejala yang dapat menunjukkan bahwa seseorang perlu mencari dokter karena mengalami masalah BAB, di antaranya yakni:

  • Ditemukan darah di kotoran
  • Tidak BAB lebih dari tiga hari
  • Feses berwarna hitam
  • Sakit perut yang parah
  • Penurunan berat badan atau demam yang menyertai diare atau sembelit

Seseorang bisa dikatakan mengalami diare jika kotorannya terlalu berair atau longgar. Kondisi ini patut juga diwaspadai mengingat seseorang bisa mengalami dehidrasi dan kehilangan elektrolit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com