KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi dapat menjadi pemicu penyakit jantung dan stroke.
Melansir Mayo Clinic, semakin banyak darah yang dipompa jantung dan semakin sempit arteri, tekanan darah dalam tubuh Anda semakin tinggi.
Tekanan darah tinggi atau rendah dapat diketahui lewat pengukuran tekanan darah.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal? Begini Cara Pengukuran Paling Akurat
Menurut laman resmi American Heart Association, rentang tekanan darah normal sistoliknya berada di angka 120 mm Hg dan diastoliknya 80 mm Hg atau 120/80 mm Hg.
Tekanan darah dianggap rentan tinggi saat hasil pengukuran sistoliknya antara 120-129 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg.
Sedangkan tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi saat pengukuran sistolik di atas 130 mm Hg dan diastolik di atas 80 mm Hg.
Melansir Healthline, salah satu penyebab tekanan darah tinggi adalah terlalu banyak garam (natrium) dan terlalu sedikit kalium dalam asupan Anda.
Kelebihan garam dalam tubuh dapat membuat cairan tertahan. Sedangkan kalium adalah elektrolit, tugasnya mengatur jumlah natrium yang tertahan oleh ginjal.
Kekurangan dan kelebihan dua zat di atas dapat memengaruhi tekanan darah.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Kopi Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi?
Salah satu cara menjaga tekanan darah normal atau stabil adalah lewat obat penurun hipertensi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.