KOMPAS.com - Banyak pria dan wanita di Indonesia berlomba-lomba mengubah warna kulit mereka yang tadinya sawo matang menjadi putih.
Hal itu tidak lain dilakukan dengan motif ingin memperbaiki penampilan.
Mereka merasa lebih senang dan bangga ketika memiliki kulit yang putih dan bersinar.
Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit
Padahal jika dilihat dari sudut pandang medis, mengubah warna kulit dari sawo matang menjadi putih tak sepenuhnya baik.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), menerangkan selain berdasarkan kadar minyak, kulit bisa juga dikategorikan berdasarkan warna dan reaksinya terhadap matahari.
Dia menceritakan, pada tahun 1975, seorang pakar dermatolog, Thomas B. Fitzpatrick menciptakan Fitzpatrick Skin Scale.
Fitzpatrick membagi warna kulit wajah menjadi 6 tipe, yakni tipe 1 sampai tipe 6.
Menurut Pars, kulit orang Indonesia yang sawo matang termasuk tipe Fitzpatrick 3-4.
Pras mengatakan warna kulit sawo matang sebenarnya memiliki kemampuan proteksi ultraviolet (UV) lebih baik daripada tipe Fitzpatrick 1-2 yang berwarna putih atau kuning.
Hal itu dikarenakan kandungan melanosit yang memproduksi pigmen kulit pada kulit sawo matang tersedia cukup banyak sehingga mampu secara biologi menyerap paparan sinar UV.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan