KOMPAS.com - Kebiasaan minum kopi sebelum hamil, terkadang membuat sejumlah ibu hamil sesekali mendambakan kopi saat mengandung.
Namun, beberapa ibu hamil waswas minum kopi saat mengandung dapat memengaruhi kondisi janinnya.
Sebelum khawatir, ada baiknya ibu hamil mengetahui efek kafein, zat yang terkandung dalam minuman seperti kopi.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Ibu Hamil Pantang Minum Susu Kedelai?
Melansir laman resmi American Pregnancy Association, kafein bersifat stimultan. Artinya, saat ibu hamil mengonsumsi kafein, tekanan darah dan detak jantung ibu hamil dapat meningkat.
Tak hanya bersifat stimultan, kafein juga bersifat diuretik. Artinya, mengonsumsi asupan berkafein dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Peningkatan frekuensi buang air kecil dapat menurunkan kadar cairan dalam tubuh. Apabila tidak diimbangi cairan yang cukup, ibu hamil bisa mengalami dehidrasi.
Selain itu, kafein juga dapat menembus plasenta. Ibu hamil mungkin bisa mengatasi kafein bagi tubuhnya.
Namun, tidak demikian dengan jabang bayi di dalam kandungan. Metabolisme bayi di dalam rahim ibu belum sepenuhnya mampu mencerna kafein.
Akibatnya, pola tidur atau pola pergerakan bayi di tahap akhir kehamilan dapat terganggu.
Baca juga: Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Kopi?
Kafein bukan hanya kopi. Akan tetapi, kandungan kafein juga terdapat dalam teh, soda, cokelat, sampai obat pereda sakit kepala.
Kandungan kafein dalam minuman dan makanan rata-rata sebagai berikut:
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi?
Sejumlah orang khawatir bahaya kopi bagi ibu hamil dapat menyebabkan keguguran. Benarkah?
Riset terkait kafein pada kehamilan menyimpulkan sejumlah jawaban.
Studi pada 2008 yang dirilis di American Journal of Obstetrics and Gynecology menyebut, ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 200 miligram kafein setiap hari, risiko kegugurannya naik dua kali lipat dibandingkan ibu hamil yang tidak mengonsumsi kafein.
Namun, studi lain pada 2008 yang dirilis Epidemiology menyebut, tidak ada risiko keguguran bagi ibu hamil yang mengonsumsi kafein antara 200-350 miligram per hari.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil