KOMPAS.com - Makanan manis seperti permen, es krim,coklat dan sejenisnya memang sangat menggoda selera.
Tak jarang, makanan manis pun bisa membantu kita mengatasi bad mood atau suasana hati yang buruk.
Sayangnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis akan mendatangkan berbagai risiko kesehatan.
Baca juga: Makanan Manis Berlimpah Saat Libur Natal, Awas 5 Bahaya Kesehatan Ini
Melansir dari WebMD, berikut efek makanan manis pada kesehatan kita:
Bakteri yang menyebabkan gigi berlubang suka memakan gula yang melekat di mulut setelah kita mengonsumsi makanan manis.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis telah terbukti memperburuk nyeri sendi. Hal ini terjadi karena gula berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi gula dapat meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis atau yang kerap kita kenal dengan penyakit rematik.
Gula yang kita konsumsi akan menempel di aliran darah dan menciptakan molekul berbahaya yang disebut "AGEs".
Molekul-molekul ini telah terbukti merusak kolagen dan elastin di kulit. Padahal, kolagen dan elastin adalah serat protein yang membuat kulit Anda kencang dan awet muda.
Baca juga: Seri Baru jadi Ortu: 4 Bahaya jika Anak Sering Makan Makanan Manis
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang hobi mengonsumsi makanan manis cenderung memiliki berat badan berlebih dan berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.
Riset juga menemukan bahwa orang yang meningkatkan asupan gula mengalami kenaikan berat badan sebesar satu kilogram hanya dalam waktu dua bulan.
Satu studi bahkan menemukan bahwa orang yang meningkatkan asupan gula meningkat sekitar 1,7 pound dalam waktu kurang dari 2 bulan.
Jumlah gula yang berlebihan dapat merangsang sel-sel lemak yang menyebabkan pelepasan bahan kimia sehingga berat badan bertambah.
Kadar gula yang terlalu tinggi bisa menyebabkan impotensi pada pria.
Hal ini terjadi karena kadar gula dalam tubuh dapat mempengaruhi sistem peredaran darah Anda yang mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke area intim.
Padahal, untuk mendapatkan ereksi aliran darah menuju penis harus lancar.
Gula berlebihan dalam tubuh menyebabkan penumpukan lemak di hati.
Selain itu, terlalu banyak konsumsi gula juga dapat membuat hati menjadi resisten terhadap hormon insulin, yang berguna untuk mengubah gula di dalam darah menjadi energi.
Pada akhirnya, kita juga rentan terkena diabetes tipe 2.
Baca juga: Terbukti, Makanan Manis Cuma Bikin Tubuh Lelah
Jika Anda menderita diabetes, terlalu banyak gula dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Ginjal memainkan peran penting dalam menyaring darah Anda. Setelah kadar gula darah mencapai jumlah tertentu, ginjal mulai melepaskan kelebihan gula ke dalam urin Anda.
Jika dibiarkan terus menerus, diabetes dapat merusak ginjal yang memicu terjadinya gagal ginjal.
Melansir SehatQ, seseorang dikatakan terlalu banyak mengonsumsi gula apabila asupan gula hariannya telah melebihi 150 kalori atau sekitar 9 sendok teh (36 gram).
Untuk mencegah konsumsi gula berlebihan, sebaiknya kita membaca jumlah nutrisi di kemasan makanan maupun minuman yang kita konsumsi.
Jumlah gula di kemasan makanan, umumnya dituliskan dalam satuan gram per penyajian.
Namun, Anda perlu memperhatikan, jika satu kemasan tersebut diperuntukkan untuk satu kali penyajian atau lebih.
Sebagai contoh, jika pada kemasan tertulis kandungan 5 gram gula per penyajian, padahal satu kemasan digunakan untuk 4 kali penyajian, maka Anda dapat mengonsumsi gula hingga 20 gram per kemasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.