KOMPAS.com - Penyakit stroke kerap diidentikan dengan orang tua dan orang dewasa. Ya, itu karena penyakit ini memang biasanya dialami oleh orang dewasa.
Namun sebenarnya, siapa pun dapat mengalami stroke termasuk bayi dan anak-anak.
Berdasarkan penyebabnya, stroke terdiri dari dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Stroke Ringan Bisa Merusak Otak
Stroke iskemik disebabkan penggumpalan darah atau penyumbatan darah. Sedangkan stroke hemoragik disebabkan karena pembuluh darah yang bocor atau pecah.
Melansir Hello Sehat, penggumpalan darah merupakan penyebab paling umum terjadinya stroke pada anak-anak.
Sebenarnya, penggumpalan darah adalah hal yang normal. Penggumpalan darah yang terjadi di otak dapat menyebabkan stroke.
Lalu, bagaimana mendeteksi stroke pada buah hati?
Terkadang sulit untuk mendeteksi adanya stroke pada anak-anak.
Pasalnya, gejala awal stroke pada anak-anak memang sulit dideteksi. Bahkan, stroke pada anak-anak juga bisa terjadi secara tiba-tiba.
Namun, ada gejala-gejala tertentu yang bisa menunjukana adanya ciri-ciri stroke pada anak-anak kita.
Pada bayi berusia 28 hari, misalnya, gejala stroke bisa ditunjukan lewat kejang.
Sementara itu, gejala stroke iskemik pada anak-anak berusia 28 hari hingga 18 tahun antara lain kelumpuhan di satu sisi tubuh, wajah terkulai, gangguan bicara, dan sakit kepala.
Baca juga: Jangan Takut Makan Pedas, Studi Buktikan Bisa Kurangi Risiko Stroke
Sekitar 4 dari 10 stroke terjadi pada anak-anak yang sehat. Stroke pada anak juga bisa disebabkan karena adanya masalah dengan sistem pembekuan darah.
Melansir laman Stanford Children, stroke pada anak juga bisa disebabkan karena beberapa penyakit serius seperti:
Sama dengan orang dewasa, efek stroke pada anak-anak bisa berupa hal-hal berikut ini:
Baca juga: Anda Doyan Tidur? Awas Risiko Stroke Mengintai
Cara terbaik untuk menangani ana-anak yang menderita stroke adalah meminta bantuan medis.
Perawatan yang tepat dan tepat akan membantu mencegah kerusakan otak dan mencegah komplikasi permanen seperti melemahnya bagian tubuh tertentu, munculnya masalah penglihatan atau kejang.
Pengobatan stroke pada anak bisa berupa hal-hal berikut ini: