KOMPAS.com - Penyakit Angin duduk merupakan kondisi yang menyebabkan penderitanya merasakan nyeri di dada.
Dalam dunia medis, penyakit ini disebut dengan istilah angina pectoris.
Angin duduk terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang. Akibatnya, otot jantung tidak mendapat oksigen yang cukup dari yang dibutuhkannya.
Melansir sehatQ, rasa nyeri akibat angin duduk dipicu oleh aktivitas yang membuat jantung bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak oksigen, seperti olahraga.
Baca juga: Dikeluhkan Sejuta Umat, Masuk Angin Sebenarnya Penyakit Apa?
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya angina pectoris, yaitu:
Rasa nyeri di dada adalah gejala umum dari angin duduk. Rasa nyeri tersebut bisa menjalar ke leher lengan dan bahu.
Pasien angin duduk juga bisa merasa berat di bagian dada atau dada terasa seperti diremas-remas.
Melansir Mayo Clinic, penderita angin duduk juga biasanya merasakan gejala berikut ini:
Gejala angina pektoris dapat bervariasi antar individu. Dalam kebanyakan kasus, angina pektoris berlangsung sekitar lima menit.
Gejala-gejala tersebut bisa berlangsung secara tiba-tiba hingga menyebabkan serangan jantung.
Jika Anda merasakan tanda-tanda tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Cebok Pakai Air atau Tisu, Mana yang Lebih Baik?
Melansir laman Heart.org, angin duduk biasanya terjadi saat kita melakukan aktivitas fisik yang tinggi atau saat
sedang stres.
Untuk mengurangi gejala, ambilah jeda waktu untuk beristirahat dan konsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter.
Biasanya, dokter memberikan obat berupa nitrogliserin pada pasien. Nitrogliserin berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri dada dengan melebarkan pembuluh darah.
Selain nitrogliserin, berikut obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati gejala angin duduk:
Mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati. Melansir Mayo Clinic, kita bisa melakukan tindakan pencegahan dengan perubahan gaya hidup seperti berikut: