KOMPAS.com – Pernahkah Anda pada suatu ketika mengalami masalah suara berubah serak atau hilang?
Jika pernah, Anda bisa jadi saat itu tengah mengalami laringitis.
Laringitis merupakan peradangan di pita suara yang bisa disebabkan oleh serangan virus maupun penggunaan suara berlebih.
Penyakit ini terbilang cukup sering terjadi. Seseorang yang menderita laringitis tidak lain tentu akan mengalami gejala utama berupa:
Mereka juga bisa mengalami gejala lain, seperti:
Baca juga: Ini 11 Efek Buruk dari Suka Marah Selain Bikin Darah Tinggi
Secara umum, laringitis bisa terjadi karena dua penyebab, yakni:
Jika disebabkan oleh virus, penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan laringitis yang disebabkan oleh penggunaan pita suara secara berlebih, seperti untuk berteriak, bersorak, menyanyi, paling tidak harus diatasi dengan segera istirahatkan suara.
Menjadi berbahaya, penggunaan suara secara berlebihan dalam jangka panjang, misalnya pada profesi guru, penyanyi, termasuk aktor berisiko muncul nodul atau jaringan tidak normal di tali suara.
Kondisi itu bisa menjadi peradangan yang menetap atau laringitis kronik.
Menurut buku Menjadi Dokter Pertama: Panduan Mandiri Melacak Penyakit + Menanganinya Sejak Dini (2015) karya dr. Nurfanida Librianty, dijelaskan bahwa laringitis kronik bisa terjadi karena paparan asap rokok yang dapat memicu adanya kanker laring.
Di daerah endemik Tuberkulosis (TB) seperti di Indonesia, laringitis mungkin juga disebabkan oleh serangan kuman TB.
Baca juga: Hati-hati Orangtua, Marah pada Anak Sebabkan 11 Dampak Fatal
Dengan begitu, penting kiranya bagi siapa saja untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis telinga, hidung, tenggorkan (THT) untuk memastikan penyebab dan cara mengobati laringitis.
Jika terbukti karena TB, penderita laringitis kemungkinan akan dikonsultasikan juga ke dokter spesialis paru atau dokter spesialis bedah.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seseorang untuk mengatasi masalah laringitis atau suara serak dan hilang.
Berikut 3 solusi utamanya:
Para penderita mulanya dipersilakan melakukan hal-hal tersebut selama 2 minggu.
Jika gejala laringitis yang diderita tak kunjung membaik, mereka akan diminta untuk lekas berkunsultasi dengan dokter, apalagi jika perubahan suara berlangsung lebih dari 2 minggu.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Marah Bikin Darah Tinggi?
Meski kemungkinannya kecil, bukan tidak mungkin seseorang yang mengalami perubahan suara itu ternyata tengah menderita tumor laring.
Kelompok usia risiko penyakit ini, yakni di atas 40 tahun dan memiliki riwayat merokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.