KOMPAS.com – Beberapa teori dapat memberikan pemahaman atas apa yang sebenarnya terjadi dalam diri anak-anak yang menyaksikan film atau tayangan kekerasan.
Sejumlah teori tersebut juga bisa dipahami untuk mengungkapkan sejauh mana gambar-gambar dalam tayangan kekerasan dapat memengaruhi pola pikir, pola rasa, dan pola tingkah laku seorang anak.
Beberapa terori yang bisa digunakan untuk mendedah hal tersebut, di antaranya yakni:
Berikut penjelasannya:
1. Teori modeling dari Albert Bandura
Bandura mengungkapkan, proses belajar pada seorang anak terjadi melalui peniruan (imitation) terhadap perilaku orang lain yang dilihat atau diobservasi.
Baca juga: Ini 11 Efek Buruk dari Suka Marah Selain Bikin Darah Tinggi
Anak mulanya melihat perilaku orang lain dan kemudian mengadopsi perilaku tersebut.
Untuk membuktikan teori tersebut, Albert Bandura, Dorothea Ross, dan Sheila A. Ross melakukan percobaan yang dikenal dengan Bobo doll experiment.
Penelitian tersebut dilaksanakan pada tahun 1961 dan 1963 untuk mengamati perilaku imiatasi atau meniru pada anak-anak terhadap perilaku agresif.
Bobo doll adalah nama sebuah boneka yang apabila dipukul akan berdiri lagi karena pada titik gravitasinya diberi cairan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.