KOMPAS.com - Ikan buntal sangat mudah ditemui di perairan Indonesia. Ikan dari famili tetraodontidae dengan ordo tetraodontiformes ini dianggap sebagai makanan Asia yang lezat.
Sayangnya, ikan ini mengandung racun berbahaya yang disebut dengan tetrodotoksin. Melansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, tetrodotoksin merupakan racun yang sangat kuat.
Racun tersebut biasanya ditemukan di hati dan organ seks (gonad) dari beberapa ikan, seperti ikan buntal serta beberapa spesies amfibi, gurita, dan kerang.
Kasus keracunan tetrodotoksin biasanya terjadi karena pengolahan daging atau organ ikan yang tidak tepat.
Baca juga: Benarkah Makan Ikan Lele Sebabkan Kanker?
Oleh karena itu, hanya koki terlatih yang diperbolehkan mengolah hidangan ikan atau hewan yang mengandung tetrodotoksin ini.
Efek tetrodotoksin dari ikan buntal bisa dirasakan penderitanya dalam 10 hingga 45 menit atau tiga hingga enam jam usai terpapar.
Paparan tetrodotoksin juga bisa menyebabkan kematian dalam 20 menit hingga 24 jam usai terpapar. Efek tetrodotoksin pada tubuh manusia terjadi dalam dua tahap.
Tahap pertama biasanya terjadi dalam waktu kurang dari delapan jam. Sementara itu, tahap kedua biasanya terjadi dalam hitungan hari.
Pada tahap pertama, paparan tetrodotoksin dapat menyebabkan mati rasa dan munculnya sensasi kesemutan atau tertusuk pada bibir dan lidah.
Sensasi tersemut akan menjalar di bagian wajah dan berkembang menjadi sakit kepala, sensasi ringan atau mengambang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.