Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percikan Cairan Bersin dan Batuk Bisa Terbang Sampai 8 Meter

Kompas.com - 06/04/2020, 12:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kuman seperti virus dan bakteri dapat menyebar lewat percikan (droplet) batuk dan bersin.

Kuman dari droplet yang mengandung patogen ini dapat menularkan penyakit. Di antaranya batuk rejan, influenza, pilek, dan infeksi virus corona atau Covid-19.

Ada juga jenis penyakit yang menular lewat udara seperti campak, TBC, dan cacar air.

Baca juga: Bagaimana Virus Bisa Menyebar dan Menularkan Penyakit?

Bagaimana batuk dan bersin dapat menularkan penyakit?

Saat batuk atau bersin, ribuan hingga jutaan kuman dapat terbang ke udara.

Melansir Business Insider, di dalam paru-paru tubuh kita terdapat setengah liter cairan.

Begitu batuk atau bersin, lendir tersebut keluar berupa percikan cairan yang dipenuhi kuman.

Semprotan percikan cairan mengandung kuman ini dapat terbang ke udara.

Tetesan percikan mengandung kuman dari bersin atau batuk tersebut lantas dapat terhirup secara langsung dari orang yang berada di sekitar kita.

Sebagian kuman dalam droplet juga bisa bertahan di udara sampai beberapa saat.

Cipratan cairan dari saluran pernapasan juga bisa bertahan di permukaan benda-benda sampai beberapa jam, bahkan hari.

Baca juga: Mengapa Ventilator Penting untuk Selamatkan Pasien Virus Corona?

Kuman lebih banyak menyebar lewat bersin daripada batuk

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, droplet mengandung patogen influenza dapat menyemprot sejauh dua meter dari orang yang batuk atau bersin.

Namun, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang pernah meriset batuk dan bersin pada 2014 membuktikan jarak terbang droplet bisa lebih jauh.

Melansir Self, ahli dari MIT melacak pergerakan percikan cairan dari saluran pernapasan menggunakan kamera berkecepatan tinggi.

Hasilnya, partikel percikan droplet berukuran lebih kecil ternyata dapat terbang sejauh 2,5 meter ke arah horizontal. 

Sementara itu, dilansir dari Verywell Health, studi tersebut juga membuktikan bersin lebih berpotensi menyebarkan kuman ketimbang batuk.

Bersin dapat menyemprotkan cairan dari saluran pernapasan dengan kecepatan 30 meter per detik.

Partikel percikan yang besar umumnya dapat bertahan selama beberapa detik di udara dan dapat mendarat sejauh 1,8 meter.

Namun, partikel percikan yang berukuran lebih kecil dapat bertahan di udara sampai 24 jam dan dapat menyemprot sejauh delapan meter.

Baca juga: Apa Itu Ventilator?

Etika batuk dan bersin

Untuk mencegah penularan penyakit lewat saluran pernapasan, setiap orang wajib mempraktikkan etika batuk dan bersin.

Berikut etika batuk dan bersin yang benar:

  1. Menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju bagian dalam saat batuk atau bersin
  2. Membuang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah
  3. Mencuci tangan pakai sabun minimal 20 detik atau bersikan tangan dengan gel sanitasi berbasis alkohol minimal 30 detik
  4. Saat batuk, pilek, atau sakit pernapasan, gunakan masker agar orang lain tidak tertular penyakit

Jangan menutup batuk atau bersin dengan telapak tangan Anda. Pasalnya, kuman dapat menempel di tangan.

Apabila tidak dibersihkan dengan cara yang benar, penyakit dapat menular karena kuman tersebut dapat menempel di benda-benda yang Anda sentuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com