Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolera: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Kompas.com - 06/04/2020, 06:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kolera adalah penyakit infeksi dari usus yang dapat menyebabkan diare berat.

Nama kolera berasal dari nama bakteri yang menjadi penyebab penyakit ini, yakni Vibrio cholerae.

Penyebab kolera

Jika bakteri Vibrio cholera sampai masuk ke tubuh, akan mengeluarkan toksin atau sejenis racun yang dapat menyebabkan terperasnya cairan tubuh keluar dari badan lewat usus halus dan menimbulkan diare parah.

Baca juga: Diare pada Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, Kapan Perlu ke Dokter

Dr Ayustawati, PhD, dalam bukunya berjudul Mengenali Keluhan Anda (2013), menjelaskan, kolera biasa terjadi di daerah yang kesehatan lingkungannya tergolong tidak sehat.

Berikut daerah yang termasuk kriteria tersebut:

  • Di tempat-tempat di mana orang tinggal berdesakan
  • Pada situasi perang
  • Bencana alam seperti banjir
  • Saat adanya kelaparan

Infeksi bakteri penyebab kolera biasanya terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut dan atau bila seseorang berada di daerah yang sedang ditimpa wabah kolera.

Baca juga: Sering Diare di Pagi Hari: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

Gejala kolera

Kolera pada umumnya akan menimbulkan gejala diare.

Berikut ini beberapa ciri diare yang menjadi gejala penyakit kolera:

  • Diare dengan konsistensi seperti air
  • Diare berbau seperi bau ikan
  • Diare secara tiba-tiba
  • Diare disertai dengan sakit perut seperti keram perut, mual, dan muntah
  • Diare dibarengi perasaan sering mengantuk dan kelelahan

 

Tanpa pengobatan yang cepat, menurut Dr. Ayustawati, penderita kolera bisa sangat cepat atau mudah mengalami dehidrasi.

Dehidrasi itu dapat ditandai dengan:

  • Bibir dan kulit yang menjadi kering
  • Mata terlihat seperti ada lingkaran kehitaman
  • Volume dan frekuensi kencing menurun

Baca juga: Hindari Olahraga Berlebihan karena Justru Bisa Turunkan Imunitas

Cara mengobati kolera

Sebelum memasuki langkah pengobatan, dokter pada umumnya akan lebih dulu melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis kolera.

Pemeriksaan darah dan tinja akan membantu menemukan kuman penyebab kolera dan juga melihat apakah ada komplikasi yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut.

Secara umum, pengobatan kolera pertama yang dilakukan, yakni untuk tujuan mengganti cairan yang hilang supaya keseimbangan cairan di dalam tubuh tetap terjaga.

Selain itu, menjaga cairan tubuh penting untuk mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat.

Dehidrasi parah dan apibila kondisi dehidrasi ini tidak ditangani dengan cepat, maka bisa berakibat fatal, termasuk dapat menyebabkan kematian.

Antibiotik bisa juga diberikan untuk mempercepat penyembuhan gejala-gejala kolera.

Baca juga: Sering Salah Penanganan, Ini 3 Cara Tepat Obati Diare pada Anak

Cara mencegah kolera

Beberapa tindakan berikut diyakini dapat menjadi cara mencegah kolera:

  • Berhati-hati dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi
  • Meningkatkan hygiene personal, seperti rajin mencuci tangan sebelum makan dan minum air yang sudah direbus terlebih dahulu
  • Meningkatkan kebersihan lingkungan, seperti tidak buang air besar sembarangan dan menutup makanan sajian dengan tudung
  • Imunisasi juga bisa ditempuh untuk mengantisipasi kolera. Meski demikian, vaksin ini tetap saja tidak bisa memberikan perlindungan diri hingga 100 persen. Maka dari itu, penting kiranya untuk senantiasa bisa berhati-hati dengan makanan dan minuman yang bakal dikonsumsi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau