Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konjungtivitis: Gejala, Penyebab, Pencegahan, hingga Cara Mengobatinya

Kompas.com - 06/04/2020, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Mata merah atau konjungitvitis merupakan peradangan atau infeksi pada selaput konjungtiva yang melapisi kelopak mata.

Itu sebabnya, area putih pada bola mata penderita konjungtivitis akan terlihat kemerahan.

Melansir Web MD, konjungtivitis bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:

  • virus, termasuk jenis virus yang menyebabkan flu
  • bakteri
  • alergi terhadap suatu hal, seperti sampo, asap, kotoran, klorin
  • reaksi terhadap obat tetes matar
  • jamur, amoeba, parasit
  • penyakit menular seksual.

Baca juga: Varises: Penyebab, Pencegahan, hingga Cara Mengobatinya

Jika tidak segera diobati, konjungitivitis bisa membuat penderitanya kehilangan penglihatan.

Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri dan virus sangat mudah menular ke orang lain dan membutuhkan perawatan secepat mungkin agar tidak menimbulkan komplikasi.

Risiko konjungtiviitis juga bisa meningkat karena berikut ini:

  • paparan terhadap alergi
  • melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus atau bakteri konjungtivitis
  • Menggunakan lensa kontak.

Gejala

Melansir Mayo Clinic, gejala konjungtivitis bisa meliputi ha-hal berikut:

  • mata memerah
  • mata terasa gatal
  • mata terasa berpasir
  • keluar cairan dari mata yang membentuk kerak
  • air mata terus keluar.

Baca juga: 5 Efek Buruk Malas Mandi Lebih dari 2 Hari bagi Tubuh

Komplikasi

Konjungtivitis bisa menyebabkan peradangan pada kornea yang mempengaruhi penglihatan. Pada bayi, konjungtivitis bisa membuat mereka kehilangan penglihatan secara permanen.

Oleh karena itu, penyakit ini membutuhkan perawatan secepat mungkin agar tidak menimbulkan komplikasi.

Pencegahan

Menjaga kebersihan diri adalah cara terbaik untuk mencegah penularan konjungtivitis. Hal tersebut bisa kita lakukan dengan cara berikut:

  • jangan menyentuh mata dengan tangan
  • cuci tangan sesering mungkin
  • gunakan handuk dan lap bersih setiap hari
  • jangan berbagi handuk
  • ganti sarung bantal sesering mungkin
  • buang kosmetik mata yang sudah rusak atau kedaluwarsa
  • jangan berbagi kosmetik mata atau barang perawatan mata pribadi.

Konjungtivitis tidak lebih menular daripada flu biasa. Jadi, tak akan menimbulkan masalah jika kita harus beraktivitas meski sedang mengalami konjungtivitis. Namun, kita tetap harus menjaga kebersihan diri dengan baik.

Baca juga: Cara Membuat Ingatan Tersimpan Lebih Lama di Otak

Pengobatan

Pengobatan untuk konjungtivitis biasanya difokuskan untuk pengurangan gejala. Hal ini dilakukan dengan penggunaan air mata buatan, membersihkan keopal mata dengan kain basah, dan mengompres mata.

Jika memakai lensa kontak, dokter biasanya akan akan menyarankan untuk berhenti memakainya sampai benar-benar sembuh.

Selain itu, ganti lensa kontak dan riasan mata yang pernah kita pakai sebelum menderita konjungtivitis.

Konjungtivitis yang disebabkan oleh virus biasanya tidak memerlukan antibiotik karena virus tidak mempan diatasi dengan pemberian obat tersebut.

Jika konjungtivitis disebabkan oleh alergi, biasanya dokter akan memberikan obat tetes mata, seperti antihistamin dan penstabil sel mast, atau obat-obatan yang mengendalikan peradangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau