Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2020, 09:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Ahli gizi menyarankan agar konsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen kalori harian Anda.

Beberapa makanan sumber lemak jenuh antara lain daging sapi, ayam, produk susu, makanan olahan, minyak sawit, dll.

Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Selain itu, risiko penyakit jantung dan stroke juga meningkat.

Baca juga: Kabar Baik, Makan Satu Buah Alpukat Sehari Ampuh Lawan Kolesterol Jahat

Lemak trans

Lemak trans adalah jenis lemak jahat yang perlu Anda hindari.

Lemak ini bisa memiliki efek merusak karena diproses dengan cara menambahkan hidrogen.

Saat dikonsumsi, lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.

Konsumsi lemak trans secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Beberapa asupan yang mengandung lemak trans antara lain gorengan, makanan yang dipanggang (adonan roti, kue, biskuit, dll), margarin, makanan cepat saji, dan makanan kemasan.

Ahli gizi menyarankan agar konsumsi lemak trans tidak boleh melebihi 5-6 persen total asupan kalori seseorang.

Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?

Rekomendasi asupan lemak

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk menjaga kesehatan, Anda perlu membatasi konsumsi lemak. Berikut perinciannya:

  • Lemak total: kurang dari 30 persen total kalori harian
  • Lemak jenuh: kurang dari 10 persen total kalori harian
  • Lemak trans: kurang dari 1 persen total kalori harian

Secara umum, para ahli lebih menyarankan Anda mengganti konsumsi lemak jenuh dan lemak trans dengan lemak tak jenuh tunggal dan ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com